JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketika pemerintah dari beberapa Kota lain fokus untuk membuat atau memperbaiki infrastruktur, namun berbeda dengan Pemerintah kota Bukittinggi yang tidak banyak melakukan pembangunan infrastruktur di tahun 2022.
Ini dikatakan oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, bahwa Pemerintah kota lebih fokus pada pendidikan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan penguatan ekonomi lewat perbankan syariah.
"Sejak tahun lalu hingga sekarang kami memang tidak melakukan pembangunan infrastruktur," kata Erman Safar.
Sementara pembangunan infrastruktur rencananya akan dimulai pada tahun 2023.
Baca Juga: Apple Watch Bakal Bida Deteksi Masalah Jantung Penyebab Stroke
Baca Juga: 3 Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jlan Pattimura antar Pengendara Berakhir Berdamai
Pemerintah Kota Bukittinggi berencana membangun museum Saintifik Sejarah Alam Bawah Tanah (Mussabata). Selain itu, Pemerintah Kota Bukittinggi juga ingin mendirikan perluasan kawasan pusat kegiatan olahraga berupa stadion. Rencananya stadion itu akan dibangun di Kecamatan Aua Birugo Tigo Baleh.
"Ini mau kami bicarakan dengan Niniak Mamak setempat. Insyaallah kami bangun stadion dan alun-alun kota untuk pemerataan ekonomi," kata Erman Safar.
Adapun tahun 2022 ini, Pemerintah Kota Bukittinggi akan lebih memprioritaskan pembangunan SDM bagi anak-anak dengan meringankan biaya sekolah dan menambah jam pelajaran sekolah. Penambahan jam pelajaran ini diarahkan pada penanaman akidah, akhlak, budaya alam minangkabau, dan ilmu fikih.
Kemudian untuk penguatan ekonomi umat, Erman Safar menegaskan pihaknya agar memberantas rentenir. Dia menghadirkan program pembiayaan bernama Tabungan Utsman untuk memberantas para lintah darat.
Tabungan Utsman ini merupakan kolaborasi pemerintah kota Bukittinggi dengan BPRS Jam Gadang yang sudah dikonversi menjadi Bank Syariah sejak Juli 2021.(*)
Artikel ini telah tayang diJPNN.comdengan judul
"Kenapa Bukittinggi Tak Bangun Infrastruktur? Alasannya Mulia",