JAMBI-INDEPENDENT. CO.ID - Diabetes merupakan salah satu di antara delapan penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Diabetes juga memicu kemungkinan dua kali lebih besar terkena serangan jantung.
Selain itu, diabetes juga menjadi penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup manusia lebih rendah.
Gejala diabetes dikenal dengan 3P yang meliputi poliuria, polidipsia, dan polifagia. Yaitu, gejala sering buang air kecil, sering merasa haus dan lapar.
"Karena itu, pada usia 30-40 tahun biasakan melakukan deteksi dini untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor penyebab diabetes," kata dr. Ketherine
Baca Juga; Nokia Kembali dengan Android, Klaim Baterai Tahan Sampai 3 Hari
Termasuk gejala lain seperti penurunan berat badan drastis, keputihan (wanita), disfungsi ereksi (pria), dan luka yang susah sembuh. Diabetes bisa didiagnosis dengan beberapa cara, seperti tes gula darah secara acak, tes gula darah puasa, dan HbA1c atau gula darah rata rata dalam 3 bulan.
Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah.
"Caranya, fokus menjaga kadar gula darah agar tetap normal," ujar Ketherine, dokter spesialis penyakit dalam di Siloam Hospitals Sriwijaya ini
Lanjutnya, terkait rumor yang menyatakan penderita diabetes harus melakukan diet khusus adalah informasi yang cukup menyesatkan. Faktanya adalah diet khusus atau makanan sehat bermanfaat bagi siapa pun, termasuk orang dengan diabetes.
Baca Juga; Kasus DNA Pro Rossa Kembalikan Uang Honor Nyanyi Rp 127 Juta Ke Bareskrim Polri
Baca Juga: Ini 3 Cara Alami Memperbesar Payudara Tanpa Operasi
"Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larut dan karbohidrat olahan, terutama gula," Sambung dr. ketherine.
Dokter Ketherine juga meminta masyarakat agar berhati-hati seputar mitos yang menyatakan makanan ramah diabetes dan bebas gula. Penderita diabetes disarankan untuk membaca dengan teliti label komposisi makanan.
"Ingat, kata natural atau asli alami tidak selalu aman," Jelas dr. Ketherine. (*)