JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Benarkah, jika orangtua panjang umur, maka anaknya juga akan panjang umur. Mungkin kah ada keberkahan seperti hal itu.
Katanya, ada yang beranggapan jika pada mereka yang punya orangtua yang panjang umur, maka mereka-mereka ini juga akan diberkati dengan umur yang panjang.
Pepatah ini pun coba dirangkai oleh berbagai macam study. mungkinan Anda juga juga panjang umur itu memiliki persentase sebesar hingga 20 persen.
Dalam sebuah study tersebut, menemukan bahwa, jika orangtua yang panjang umur, akan punya anak dengan risiko rendah terkena darah tinggi, kolesterol tinggi, penyebab stroke dan masalah jantung.
Studi itu juga menyebutkan, genetik yang diwarisi orang tua pada anaknya, dapat mempengaruhi tensi, kadar kolesterol, termasuk potensi mereka terhindar dari obesitas.
Semua inilah yang mempengaruhi faktor penyakit jantung," kata Luke Pilling seperti dikutip dari FIN.CO.ID, Sabtu 23 April 2022.
Akan tetapi menurut peneliti dari epidemiology and public health di University of Exeter Medical School itu, bukan berarti mereka yang punya orang tua panjang umur, bisa hidup berleha-leha tanpa risiko.
Itu artinya, gaya hidup sedentari atau malas gerak harus dihindari, dan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, tetap juga harus dijalani.
Jadi kata Luke Pilling, selain karena faktor genetik atau keturunan, panjang atau tidaknya umur mereka juga dipengaruhi oleh bagaimana manusia itu menjalani hidupnya.
Salah satu tips panjang umur yang dianjurkan ahli adalah konsumsi makanan produk susu kedelai.
Yang pertama adalah konsumsi susu kedelai. Seperti dilansir Prevention, 2 1/2 cangkir susu kedelai perharinya, efektif dalam memangkas 5-6 persen kolesterol jahat.
Selain susu kedelai, makan tahu yang kaya phytosterol, protein rendah kolesterol, juga dianjurkan untuk menggantikan konsumsi daging.
Dengan begitu, kadar kolesterol dalam tubuh setidaknya dapat terjaga pada angka yang normal.
Gak cuma menyehatkan, keduanya sangat mudah di cari, selain juga ramah kantong dan tidak memberatkan. (slt)