JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabar bahagia datang dari keluarga Harry Tanoesoedibjo. Pada Jumat 22 April 2022, Jessica Tanoesoedibjo resmi menikah dengan Jonathan Natakusuma putra pemilik Emtek Fofo Sariaatmadja. Kini, dua bos daru dua stasiun televisi tersebut menjadi besan.
Pernikahan kedua anak Bos tersebut disakaikan oleh Presiden Jokowi dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Bamsoet berharap kedua mempelai diberi kebahagiaan dalam menjalankan rumah tangganya.
"Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas keluarga. Untuk menjadi bangsa yang besar, harus dimulai dengan menciptakan keluarga yang berkualitas," ungkapnya.
Baca Juga:Dilarang Ekspor Minyak Goreng, Begini Penjelasan Presiden Jokowi
Sebagai pasangan muda yang memiliki latar belakang pendidikan dan karir cemerlang, Jonathan dan Jessica harus bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi pasangan muda lainnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, Jonathan lulus sarjana dari University of Western Australia. Kemudian, melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar master dari Universitas Harvard dalam Ilmu Komputer dan Pengembangan Ekonomi.
Setelah lulus, dia mengamalkan ilmunya di Indonesia dengan turut menjadi pendiri aplikasi Tiketcom. Lalu, dia menjadi Chief Executive Officer di Eden Sehat Sejahtera serta Chief Investment Officer di Quantum Alpha yang merupakan perusahaan manajemen investasi swasta.
"Jessica menamatkan sarjana di University of New South Wales di Sydney, mengambil program Finance and Business Law," tuturnya.
Baca Juga:Libatkan 67 Dokter, Operasi Anak Kembar Siam Joana dan Jovakina Berjalan Lancar
Baca Juga: Simak l, 7 Manfaat Madu untuk Kesehatan Tubuh
Jessica melanjutkan pendidikan tingkat pascasarjana di Macquarie University di Sydney, Australia.
Ketua DPR RI ke-20 ini juga mengingatkan, dalam berumah tangga, dibutuhkan kerja sama dari kedua mempelai untuk saling menguatkan.
"Ingatlah pesan Bung Karno, laki-laki dan perempuan seperti dua sayap seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, terbanglah burung itu sampai ke puncak. Jika patah satu, burung itu tak bisa terbang," tandas Bamsoet. (*)