Dulu Nangis, Kini Megawati Minta Rakyat Tak Mengeluh BBM Naik

Kamis 21-04-2022,16:47 WIB
Reporter : Asma
Editor : Asma

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kala itu ketika pemerintah SBY hanya baru berencana menaikan harga BBM, wacana itu disambut dengan isak Megawati dan elit PDI-Perjuangan. 

Saat memberikan sambutan di Rakernas PDI Perjuangan di Makassar, Sulawesi Selatan pada Tahun 2008, air mata Megawati tak terbendung. Dia menangis melihat kondisi masyarakat. 

“Banyak rakyat lapar karena tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," ujar Megawati dengan suara parau karena menahan tangis.

Saat itu Megawati telah mantap mencalonkan diri sebagai calon presiden di pilpres 2009. Dan dalam pidatonya itu, ia terlihat beberapa kali mengusapkan air mata karena sedih.

Baca Juga:Pembatasan Salat Idul Fitri Ditiadakan Tapi Ada Syaratnya, Simak Ini

Baca Juga:Tim Gabungan Grebek Gudang Minyak di Jambi Timur

"Saya sedih melihat rakyat banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka kemiskinan tinggi," tambah Mega.

Tak hanya Megawati, sang putri, Puan Maharani juga pernah menitikkan air mata ketika merespon rencana Presiden SBY menaikkan harga BBM pada 2008 silam.

Sejumlah politisi PDI Perjuangan di DPR RI saat itu juga terlihat ikut menangis. Diantaranya adalah Rieke Diah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning. Air mata mereka tumpah ketika meninggalkan ruang sidang.

Namun kini,Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat agar tidak mengeluh tentang kenaikan sejumlah harga. Mulai dari bahan bakar minyak (BBM), hingga sembako. 

Baca Juga: Nama-Nama PJ Bupati di Provinsi Jambi Masih Menunggu Pusat

Baca Juga:Tak Terasa Sudah Hari ke-19 Ramadan, Cek Jadwal Berbuka Puasa di Kota Jambi

Megawati mengenang pesan perjuangan ayahnya Soekarno (Bung Karno). Katanya banyak cara bisa dilakukan pemerintah daerah untuk membuat perut rakyatnya tetap kenyang.

Megawati menekankan bahwa Sukarno selama menjabat sebagai presiden kerap memikirkan masyarakat Indonesia.

Bahkan, ayahnya kerap memikirkan bagaimana perut masyarakat bisa kenyang dan hidup dengan layak.

Tags :
Kategori :

Terkait