JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BREBES - Jembatan Karangbokong di Desa Kamal yang merupakan penghubung Kecamatan Larangan dan Kecamatan Bantarkawung, Sabtu (12/2) malam putus total.
Akibatnya, warga Desa Pamulihan Kecamatan Larangan terpaksa nekat menyeberangi Sungai Rambatan yang arusnya cukup deras untuk beraktivitas, Minggu (13/2).
Sebelum putus total, jembatan tersebut mengalami amblas. Akses penghubung Kecamatan Larangan dan Bantarkawung terhambat.
Dari video yang diterima, sejumlah warga yang akan beraktivitas, terpaksa menyeberangi sungai, akibat putusnya jembatan tersebut.
Mereka menyeberang secara berkelompok, dengan dipandu warga lain yang lebih berpengalaman. Meski arus sungai saat itu deras, warga tetap nekat menyeberang, karena tidak ada akses lain yang cepat. Mereka harus memutar dengan jarak yang lebih jauh.
Camat Larangan Eko Supriyanto membenarkan terkait hanyutnya jembatan darurat di Jembatan Karangbokong tersebut. Hanyutnya jembatan darurat tersebut disebabkan aliran Sungai Rambat yang meningkat.
"Kemarin setelah kejadian kedua kali kita buat jembatan darurat pakai batang pohon kelapa, tapi malam ini hanyut," ungkapnya.
Dijelaskannya, jembatan tersebut menghubungkan dua kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes. Yakni, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Bantarkawung.
"Akibat putusnya jembatan ini, akses dua kecamatan yang ada di wilayah tengah dan selatan sudah pasti terhambat," jelasnya.
Ditambahkannya, akibat kejadian malam ini, kondisi jembatan sudah hancur. Alhasil, kata dia, jembatan tersebut tidak bisa lagi digunakan.
"Kondisinya sudah hancur, kalau saat kejadian pertama dan kedua masih ada tiang penyangga sehingga bisa dibuat jembatan darurat. Kalau ini sudah hancur," pungkasnya.(radartegal.com)