JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sebanyak 11 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lampung terdampar di Istanbul, Turki sejak November lalu. Alih-alih dijanjikan akan diberangkatkan ke Polandia untuk bekerja, namun orang yang memberangkatkan mereka tak kunjung memberikan fasilitas pemberangkatan ke Polandia.
Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Ikhwan, salah satu WNI tersebut, ia bercerita, mereka sebelumnya bekerja dari berbagai perusahaan di Indonesia. Salah satunya pabrik masker. Kemudian ditawari untuk bekerja di Polandia.
“Kami dijanjikan katanya mau diterbangkan ke Polandia, ternyata zonk. Diberi waktu 3 bulan tapi sampai sekarang kami tidak diberangkatkan. Kami ada yang dari November. Kalau saya Desember kemarin,”
Adapun total WNI yang bernasib sama ada 67 orang. Dari Lampung total sebelas orang. Sampai di Turki pun beragam.
Baca Juga :Cekcok dengan Istri Seorang Pria di Paal Merha Tewas Gantung Diri
Baca Juga: Hujan Deras RSUD Raden Mattaher Jambi Kebanjiran
Sementara itu, saat pihaknya menanyakan kepastian, kedua orang yang memberangkatkan mereka secara mandiri banyak berkilah.
“Sebenarnya kami dengan mereka komunikasi terus, tapi mereka tidak memberi solusi. Malah dari masalah menciptakan masalah. Jadi mereka kerjasama dengan sponsor Turki yang bermasalah juga,” lanjutnya.
Mereka saat ini mengaku ingin kembali ke Indonesia. Namun mereka tidak memiliki uang untuk pulang.
“Sekarang malah sudah nganggur ini, nggak punya uang untuk makan. Saat ini kami tinggal di rumah kerabat di Istanbul, Turki bahkan sebelumnya kami berpindah-pindah. Kami mohon minta bantuan pemerintah, mohon bantu kepulangan kami, mohon bantuannya pak Jokowi, kami terdampar di sini,” sesalnya.
Baca Juga: 16 Sampel Makanan Diuni Mie Kuning Basah Mengandung Formalin
Baca Juga: Belum Ada Solusi Permanen Truk Batu Bara Dilepas Jam 18:00 dari Tambang
Dengan biaya beragam dari Rp 33.000.000 juta hingga Rp 50.000.000 per orang, mereka mendaftarkan diri melalui orang berinisial B dan N.
"Kami berangkat jalur mandiri lewat B dan N. Kami dijanjikan katanya mau diterbangkan ke Polandia, tapi ternyata zonk. Sampai saat ini kami tetap tidak diberangkatkan,” beber Ikhwan.
Lanjut Ikhwan, sebelumnya ia mendaftarkan diri melalui sebuah PT yang beralamat di Jalan Haji Germin, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Namun di Lampung, hanya berupa sponsornya saja.