JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kota Jambi, Jambi - Buntut penyetopan truk bertonase besar yang melintas di depan rumah Nenek Roliyah, sore ini, dilakukan rapat tertutup di Kantor Lurah Payoselincah, Kecamatan Paalmerah.
Rapat ini, diikuti Kapolsek Jambi Timur, AKP Hendra Wijaya Manurung, Lurah Payoselincah, Ketua RT 24, Perwakilan Dishub dan beberapa pihak lainnya. "Maaf, nanti saja ya (wawancara, red), habis rapat," kata Hendra Wijaya Manurung.
Diberitakan sebelumnya, pasca distopnya satu truk BH 8523 YU yang akan menuju Pt Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) di RT 24 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah, tim Satlantas Polresta Jambi dan Polsek Jambi Timur.
"Maaf, ini sopirnya mana ya," tanya seorang petugas. Namun pihak warga menjawab bahwa sang sopir telah pergi.
"Pak bapak kan tahu, ini jalan gak boleh dilintasi mobil besar. Tapi kok malah masuk lagi tambah jadi," Timpal seorang warga RT 24.
Sang sopir pun diketahui memilih pergi meninggalkan mobilnya. Pihak keluarga Roliyah pun sempat cekcok dengan dua orang pria yang tak dikenal. Ini lantaran mereka diduga pagi tadi mengawal keluarnya kontainer dari PT RPSL.
"Saya tidak kenal, tadi dia ngakunya dari media. Dia minta sopir truk pergi tadi," sebut Puspita.
Diberitakan sebelumnya polemik warga dengan angkutan bertonase besar milik PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) di RT 24 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah, semakin menjadi-jadi.
Informasi yang diterima Jambi-Independent.co.id, Sabtu (12/2) pagi tadi, sejumlah angkutan besar juga keluar dari PT RPSL dikawal sejumlah pegawai PT RPSL.
Bahkan siang ini, Puspita keluarga dari Nenek Roliyah, yang rumahnya kerap dilalui mobil bertonase besar tersebut, memberhentikan salah satu mobil yang akan masuk ke PT RPSL. (Zen)