JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kota Jambi, Jambi - Menyikapi aksi penyetopan warga RT 24 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah, siang ini Kapolsek Jambi Timur, AKP Hendra Wijaya Manurung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Dalam penyampaiannya, AKP Hendra Wijaya Manurung menyampaikan, agar pihak keluarga dapat meredam hal ini. Pasalnya, ia menerima informasi sejumlah karyawan perusahaan PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) akan menggelar aksi unjuk rasa.
"Ibu kita ini dilema, kita selesaikan mediasinya. Sisi lain ada karyawan perusahaan yang tidak bekerja pasca penyetopan. Kami juga harus melindungi ibu," kata dia.
Namun pihak keluarga Nenek Roliyah menyebutkan, mengerti hal itu. Namun pihak PT RPSL lah yang tidak mau mengerti. "Oke kami pahami itu. Tapi pihak PT RPSL pernah gak ngerti kami," Kata Puspita.
Hingga pukul 14.07 mobik truk warna hijau BH 8523 YU yang hendak menuju PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL), masih terparkir di depan Rumah Nenek Roliyah, RT 24, Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah. Dishub , Lurah Payoselincah pun baru tiba.
Belum ada penindakan terhadap mobil tersebut. Pasalnya, sang sopir kabur. Tim Satlantas Polresta Jambi pun masih mencari keberadaan sang sopir, untuk menilangnya.
Lurah Payoselincah pun tak tampak di TKP, melihat kondisi di lapangan. Dihubungi via telpon, ia mengaku menunggu tim Polsek Jambi Timur datang. Padahal, tim Polsek Jambi Timur sudah berada di TKP, namun sang lurah tak kunjung tiba.
Diberitakan sebelumnya, pasca distopnya satu truk BH 8523 YU yang akan menuju Pt Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) di RT 24 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah, tim Satlantas Polresta Jambi dan Polsek Jambi Timur.
"Maaf, ini sopirnya mana ya," tanya seorang petugas. Namun pihak warga menjawab bahwa sang sopir telah pergi.
"Pak bapak kan tahu, ini jalan gak boleh dilintasi mobil besar. Tapi kok malah masuk lagi tambah jadi," Timpal seorang warga RT 24.
Sang sopir pun diketahui memilih pergi meninggalkan mobilnya. Pihak keluarga Roliyah pun sempat cekcok dengan dua orang pria yang tak dikenal. Ini lantaran mereka diduga pagi tadi mengawal keluarnya kontainer dari PT RPSL.
"Saya tidak kenal, tadi dia ngakunya dari media. Dia minta sopir truk pergi tadi," sebut Puspita.
Diberitakan sebelumnya polemik warga dengan angkutan bertonase besar milik PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL) di RT 24 Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah, semakin menjadi-jadi.
Informasi yang diterima Jambi-Independent.co.id, Sabtu (12/2) pagi tadi, sejumlah angkutan besar juga keluar dari PT RPSL dikawal sejumlah pegawai PT RPSL.Zen)