Kasus Unboxing Motor Ducati, Begini Penjelasan Bea Cukai

Jumat 12-11-2021,18:59 WIB

JAMBI-INDEPNDENT.CO.ID, JAKARTA – Humas Bea Cukai Mataram buka suara soal kasus unboxing (bongkar) kargo motor Ducati Panigale V4R, tunggangan Michael Ruben Rinaldi yang diduga dilakukan oknum panitia penyelenggara Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Saat dikonfirmasi Fin.co.id, Humas Bea Cukai Mataram menyebutkan bahwa pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bea cukai terhadap kargo motor itu tidak menyalahi prosedur. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku terkait kepabeanan.

“Pemeriksaan fisik atas barang impor dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan. (Pasal 3 UU Kepabeanan No 17 Tahun 2006),” demikian konfirmasi Humas Bea Cukai Mataram, dikutip Jumat (12/11/2021).

Dalam melakukan pemeriksaan fisik, Bea CUkai tidak sendirian melainkan didampingi oleh stakeholder terkait yang berwenang.

“Dalam melakukan pemeriksaan fisik barang impor dan ekspor, pejabat Bea dan Cukai selalu didampingi/disaksikan oleh importir atau kuasa pemilik barang atau pihak lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan. Importir atau kuasanya menyiapkan barang untuk diperiksa, mengeluarkan kemasan di bawah pengawasan pejabat Bea dan Cukai, dan membuka kemasan yang akan diperiksa,” demikian klarifikasi Humas Bea Cukai Mataram.

Kemudian terkait bocornya gambar motor Ducati tersebut di medsos, Humas Bea Cukai Mataram menyebut hal itu sebagai bentuk tanggung jawab pelaksanaan tugas dan telah diminimalisir informasi-informasi yang sifatnya sensitif.

“Perlu kami jelaskan bahwa dokumentasi di medsos sebagai bagian dari edukasi dan bentuk tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas, serta kami upayakan tidak mengandung informasi yang sensitif. Sementara itu, dokumentasi lain yang beredar bukan diproduksi oleh Bea Cukai,” tegas Humas Bea Cukai Mataram.

Direktur Utama MGPA, Ricky Baheramsjah sebelumnya mengatakan, sejak awal kedatangan kargo prosedurnya sesuai aturan Dorna dan FIM. Ia juga mengatakan proses pembongkaran kargo logistik WSBK didampingi oleh perwakilan Dorna, yang artinya tidak ada kesalahan prosedur dalam proses penanganan kargo tersebut.

Kemudian Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya telah menanggapi insiden tersebut dengan lebih meningkatkan koordinasi pengamanan kepada panitia penyelenggara yang bertanggung jawab di dalam areal balap dan sirkuit. (git/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait