JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Membaca merupakan jendela dunia. Kondisi pandemi saat ini, tak menyurutkan semangat masyarakat Kota Jambi untuk mengunjungi perpustakaan. Tapi akibat pandemi ini, akses ke perpustakaan harus dibatasi. Sehari, hanya boleh 50 orang.
“Jadi kalau kuotanya penuh, pengunjung akan dihentikan di depan,” ujar Aminnuddin, staf Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Jambi.
Pengunjung perpustakaan ini sangat beragam. Mulai dari anak-anak, remaja maupun dewasa. Koleksi bukunya pun beragam. Ini demi memenuhi selera pembacanya, seperti mencari buku tugas, mencari buku referensi, mencari berita online, dan tempat anak-anak belajar dan bermain.
“Untuk koleksi buka yang ada di perpustakaan, ada sekitar 25 ribu, ini buku berbentuk fisik. Kalau untuk elibrary ada sekitar 1.600 buku,” ujar Syarif Fasha, Wali Kota Jambi.
Terkait hal ini, untuk tetap memenuhi minat baca masyarakat Kota Jambi, maka berbagai upayah terus dilakukan, seperti terus memperbaiki prasarana yang ada saat ini agar pembaca meresa nyaman. Namun tanpa adanya upayah mempromosikan minat baca, pembacanya tetap banyak.
“Kota Jambi ini sebetulnya tidak usah terlalu kita promusikan budaya minat baca, memang semuanya mulai dari SD, SMP, SMA itu minat bacanya luar biasa. Yang terpenting mereka itu di siapkan tempat yang bagus, buku-buku yang trend, baik buku pelajaran maupun buku yang sesuai kebutuhan mereka,” tambah Fasha.
Dan untuk ke depannya perpustakaan ini akan dibuat lebih nyaman lagi dan bisa diakses untuk semua kalangan, sehingga minat baca untuk masyarakat Jambi terus meningkat lagi dan lagi. (mg16/rib)