JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pasca kebakaran di salah satu gudang pengolahan minyak di kawasan Jalan Lingkar Barat, di RT 25, Kelurahan Mayangmangurai, Kecamatan Alam Barajo pada Senin, 11 April 2022 malam lalu, pihak Satreskrim Polresta Jambi hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap pemilik gudang minyak ini.
Kasatreskrim Polresta Jambi, Kompol Afrito M Macan mengatakan, Tim Unit Identifikasi Polresta Jambi telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi tersebut.
“Untuk pemilik gudang minyak tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan, termasuk apakah gudang minyak tersebut ilegal atau tidak,” ujar Kompol Afrito, Selasa, 12 April 2022.
Afrito menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara lengkap. Karena harus memastikan dulu penyebab kebakaran tersebut.
Baca Juga: Setelah Pelarian, Pelaku Penusukan di Pasar Atas Ditangkap di OKI
Baca Juga: Soal Barang Bukti Uang Tak Dikembalikan, Pengacara Minta Kepastian Hukum
Diketahui sebelumnya, Gudang pengolahan minyak diduga ilegal di Jalan Lingkar Barat, RT 25, Kelurahan Mayangmangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi terbakar sekitar pukul 20.30, Senin 11 April 2022 malam.
Dugaan sementara, gudang minyak tersebut habis terbakar akibat korsleting dari mesin genset. Kapolsek Kotabaru Kompol Dhadhag Anindito mengatakan, gudang penyimpanan minyak yang terbakar diduga dari aliran genset. Sebab, dalam gudang tersebut tidak ada aliran listrik.
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan bersama dengan Tim Polresta dan Polda Jambi.
Sementara itu, Kadis Pemadaman dan Penyelamatan Kota Jambi, Feriadi mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi kebakaran sekitar pukul 21.00. Api berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku dan pendinginan selama 45 menit.
Baca Juga: Kelurahan Pasir Putih Berupaya Pertahankan Capaian PAD
Baca Juga: Selama Puasa, Layanan Posyandu di Payo Lebar Tetap Berjalan
Ia menjelaskan lokasi yang terbakar tersebut merupakan gudang penampungan minyak. Terdapat sekitar 20 tedmon berukuran 1.000 liter.
Sedangkan, untuk korban jiwa tidak ada, karena saat pemadaman sudah tidak ada lagi orang dalam gudang tersebut.
"Korban tidak ada, yang punya pun menghilang tidak tau kemana," jelasnya. (dra/enn)