JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Sejak Januari hingga September 2021, Dinkes Provinsi Jambi mencatat hanya ada satu kasus meninggal dunia yang disebabkan DBD. Sementara total yang terjangkit DBD ada 130 orang, se-Provinsi Jambi.
Jumlah tersebut dikatakan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Provinsi Jambi, Najatul Hasanah menyebutkan, angka tersebut dikatakan menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai 1.988 kasus.
Penurunan ini kata dia, terjadi selama pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan tersedianya waktu luang untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus.
“Termasuk kurangnya mobilitas masyarakat berpergian kemana-mana dan kurangnya anak-anak bermain keluar rumah. Sehingga resiko digigit nyamuk menjadi lebih kecil,” kata dia.
Perilaku 3M yang dimaksud yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air minimal 1 kali dalam seminggu, menutup rapat tempat penampungan air, dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
“Kemudian plusnya dengan cara, pemberian larvasida pada tempat penampungan air, menanam tanaman anti nyamuk, menggunakan repellent atau obat anti nyamuk, tidur siang menggunakan kelambu, dan memelihara ikan pemakan jentik pada tempat penampungan air,” bebernya.
Umumnya kondisi lingkungan yang tidak sehat, lanjut Najatul Hasanah seperti adanya genangan air membuat nyamuk lebih mudah berkembang biak. “Sehingga perlulah kesadaran diri akan kebersihan lingkungan sekitar, agar terhindar dari penyakit DBD,” kata dia.
Adapun jumlah kasus yang tercatat, yakni pada Januari ada 20 kasus, Februari 14 kasus, Maret 17 kasus dan satu meninggal dunia, April 22 kasus, Mei 10 kasus, Juni 8 kasus, Juli 13 kasus, Agustus 12 kasus, dan September 14 kasus.
Sementara untuk wilayah Provinsi Jambi yang tercatat ada kasus DBD seperti di antaranya, Kota Jambi 60 kasus dan satu meninggal dunia, Batanghari 9 kasus, Muarojambi 5 kasus, Tanjab Barat 23 kasus, Tanjab Timur 4 kasus, Bungo 5 kasus, Tebo 10 kasus, Sarolangun 1 kasus, Merangin 3 kasus, Kerinci 5 kasus, dan Kota Sungaipenuh 5 kasus.
“Diharapkan agar masyarakat terus rutin melaksanakan PSN 3M Plus, dikarenakan sekarang sudah memasuki hari hujan yang cukup tinggi, sehingga berpotensi banyaknya tempat penampungan air yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” tangkasnya. (mg04/rib)