JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah, pelaku UMKM masih terus berupaya untuk dapat produktif dan menjajakan dagangannya.
Tentu saja ini untuk penguatan ekonomi. Namun, tak semua pelaku UMKM yang terdata oleh pemerintah.
Seperti di Kelurahan Payoselincah, Kecamatan Paalmerah. Dikatakan Lurah Payoelincah, Firdaus bahwa, pihaknya melakukan penguatan ekonomi masyarakat melalui UMKM.
Hanya saja, sejauh ini baru 10 pelaku UMKM yang terdata. Kata dia, dari data tersebut tidak semuanya pula dilakukan pembinaan.
Baca Juga: Di SD Adhyaksa, Dikurangi 10 Menit Tiap Pelajaran
Baca Juga: Miris, Tingkat Kemiskinan Kota Jambi Meningkat
"Sejauh ini UMKM sudah berjalan, ada 10 yang terdata. Namun memang belum semuanya," kata dia.
Firdaus mengatakan, ada sejumlah UMKM dengan berbagai jenis usahanya. Salah satunya, usaha ikan melalui budidaya kolam lele.
Firdaus mengatakan, memang usaha tersebut dibuat dan didanai oleh masyarakat sendiri. Hanya saja, pihaknya dari pemerintahan melakukan peninjauan kepada UMKM tersebut.
"Untuk pembinaan dan pendataan lainnya masih belum, sebagian lagi berjalan. Untuk pembinaan memang tidak semua UMKM dibina," tandasnya.
Baca Juga: Empat Ruas Jalan Kota Jambi Rusak, Tapi Dinas PUPR Tak Ada Anggaran
Baca Juga: Tim Macan Polsek Jambi Selatan Bekuk Pelaku Spesialis Bongkar Rum
Sementara, diketahui bahwa pelaku UMKM di Kota Jambi saat ini mengambil kesempatan untuk menjual takjil di Pasar Bedug.
Hanya saja, tidak semua masyarakat yang mau berjualan di pasar bedug yang disediakan pemerintah.
Seperti Nisfah, yang memilih berjualan di pinggiran jalan kawasan Mayang. Menurutnya, pasar bedug di kawasannya tidak tersedia. Sementara, untuk berjualan di pasar bedug milik pemerintah terbilang jauh dari lokasi.