JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Ketegangan Rusia dan Ukraina di perbataan semakin memanas.
Kabar terbaru, Rusia mengerahkan dua jet pengebom yang mampu membawa nuklir ke Belarus pada Sabtu 5 Februari 2022.
Hal ini semakin menguatkan ketegangan di tengah isu invasi ke Ukraina.
Sebagaimana dilansir Associated Press, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, dua jet Tu-22M3 itu akan dipakai dalam latihan militer selama empat jam bersama pasukan Belarus, negara sekutunya yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Kabar ini datang tak lama setelah kloter pertama pasukan AS dilaporkan tiba di Polandia.
Presiden Joe Biden mengerahkan pasukan itu untuk memperkuat NATO di tengah ancaman Rusia yang disebut siap menyerang Ukraina.
Secara keseluruhan, AS bakal mengerahkan 3.000 pasukan ke negara-negara sekitar Ukraina, yaitu Jerman, Polandia, dan Rumania.
Biden menjabarkan, 2.000 tentara akan diterbangkan ke Jerman dan Polandia. Untuk Rumania, Biden mengirimkan 1.000 tentara AS yang berada di Jerman.
Menanggapi pengiriman pasukan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko, mengatakan bahwa keputusan AS itu akan membuat kompromi kedua negara semakin sulit.
Ketegangan ini bermula ketika Rusia menyiagakan sekitar 100 ribu tentara di perbatasan Ukraina.
AS mengklaim punya bukti Rusia siap menyerang Ukraina.
Rusia membantah klaim itu.
Putin menegaskan, Rusia mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina justru karena NATO menambah kekuatan di sekitar negaranya.
Menurut Putin, AS ingin menggiring Rusia masuk ke dalam situasi perang dengan retorika-retorika mengenai Ukraina ini.
"Ukraina hanya alat untuk mencapai tujuan itu," ucap Putin.