SUMBAR - Pembangunan berbasis kemanusiaan secara nyata telah dijalankan Pemerintah dalam setiap upaya pengambilan kebijakan publik. Dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah terus menggunakan strategi yang mengutamakan keseimbangan antara kehidupan dan penghidupan yang tercermin melalui kebijakan “gas dan rem”.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa esensi dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah manusia itu sendiri.
“Dua hal yaitu kehidupan dan penghidupan manusia inilah yang diseimbangkan Pemerintah, dan tentu pendekatannya adalah humanistik, yaitu bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu menjadi tertinggi di dalam kebijakan publik,” tambah Menko Airlangga dalam kunjungannya ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (9/04).
Terkait dengan tantangan global akibat kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina, Pemerintah telah mengantisipasi dampak dari kenaikan harga komoditas global terutama komoditas pangan dan energi melalui kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dengan mempertebal bantuan sosial.
Tidak hanya itu, agar masyarakat sejahtera dan bisa lepas dari kemiskinan ekstrem, Pemerintah juga telah memiliki roadmap yang menargetkan angka kemiskinan ekstrem bisa mendekati 0 di tahun 2024.
“Pemerintah terus mendorong dan mempertebal perlindungan masyarakat, yaitu perlindungan kepada manusianya dalam bentuk perlindungan sosial dan bansos,” jelas Menko Airlangga. (")