JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa kembali mengambil tindakan tegas. Jenderal Andika mencopot Kepala Koordinator Dosen Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Kakordos Seskoad) Brigadir Jenderal TNI Ito Hediarto. Ito selanjutnya ditempatkan sebagai Pati Mabes AD.
Dilansir dari Sindonews, penggantian Ito sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam surat yang diteken Jenderal Andika itu, secara keseluruhan terdapat 328 perwira tinggi yang dimutasi.
Berdasarkan salinan SK Panglima TNI yang diterima SINDOnews, disebutkan Ito Hediarto dimutasi menjadi Pati Mabesad dalam rangka proses hukum. Jabatan Kakordos Seskoad kemudian dipercayakan kepada Brigjen TNI Rachmad.
“Brigjen TNI Ito Hediarto, jabatan lama Kakordos Seskoad, jabatan baru Pati Mabes TNI AD (proses hukum). Brigjen TNI Rachmad, jabatan lama Kadisjarahad, jabatan baru Kakordos Seskoad,” bunyi salinan SK Panglima, dikutip Minggu (6/2/2021).
Ito merupakan abituren (lulusan) Akademi Militer 1990 dari kecabangan Zeni. Dalam rekam jejaknya, dia antara lain pernah menjabat Kodim 0613/Ciamis, Komandan Pusdikzi hingga Danrem 064/Maulana Yusuf. Pada 2020 Ito dipercaya sebagai Dirum Kodiklatad hingga 2021. Setelah itu dia ditunjuk sebagai Kakordos Seskoad.
Belum diketahui proses hukum dimaksud. Kapuspen TNI Mayjen TNI Prantara Santosa juga tak menjelaskan detail perihal penggantian Kakordos Seskoad.
Dia hanya menyebut pada mutasi kali ini selain penunjukan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad, terdapat 28 pati yang masuk ke dalam jabatan satuan-satuan baru TNI.
Seskoad pernah menjadi sorotan ketika terungkap adanya praktik penarikan iuran kepada siswa. Jenderal Andika yang saat itu menjabat sebagai KSAD sampai dibuat murka. Lulusan Akademi Militer 1987 itu pun mengultimatum kepada para pimpinan yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan agar menghilangkan semua bentuk iuran maupun sumbangan itu.
Andika bahkan tak akan segan-segan bertindak tegas kepada para komandan TNI AD jika masih menerima laporan adanya penarikan iuran. “Sampai saya terima laporan awas. Saya kasih waktu dua minggu masing-masing komandan tadi beresin, telusuri ke bawah. Dua minggu masih ada laporan siap-siap aja, jangan ragukan keseriusan saya. Saya buktikan,” kata Andika dalam video yang diunggah di akun Youtube TNI AD beberapa waktu lalu.(sumeks.co)