JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Kakek Wiyanto Halim, 89, lansia yang dituduh maling dan dikeroyok hingga tewas, ternyata sudah lama diancam akan dibunuh. Hal tersebut dikatakan oleh anaknya Bryana Halim, kepada penyidik Polres Metro Jakarta Timur.
Dia mengatakan kepada penyidik, sebelum ayahnya meninggal, dia mengaku sempat dilarang datang ke rumah ayahnya karena ancaman pembunuhan tersebut.
“Papa dapat ancaman mati dari sebelum kejadian. Ancaman dibunuh sebelum kejadian. Saya dalam waktu sebulan lebih nggak boleh ke rumah,” ungkap Bryana, Minggu (6/2).
Ancaman pembunuhan itu datang pada Desember 2021 Beberapa hari sebelum kejadian pengeroyokan, ayahnya sempat menelepon dan bercerita soal ada orang yang mengikutinya.
“Iya, jadi ada pengancaman sebelum kejadian dan ada telepon dari papa yang mengatakan ‘Kamu kenapa buntutin saya terus’. Itu beberapa hari sebelum kejadian. Jadinya, papa sudah tahu itu papa dibuntutin terus beberapa hari sebelum kejadian,” papar Bryana.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan menimpa seorang lansia berinisial HM, 89. Dia tewas mengenaskan usai dihakimi massa akibat dituduh sebagai pencuri mobil.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial. Di dalam video terlihat jika mobil korban dikejar oleh seperda motor. Orang yang memvideokan terdengar meneriaki maling ke arah korban.
Pengendara motor lainnya pun sontak terpancing dan ikut mengejar mobil korban. Satu unit mobil polisi pun tampak turut mengejar.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, peristiwa ini terjadi di Jalan Pulo kambing, Kawasan Pulogadung Jakarta Timur, pada Minggu (23/1). Namun, dia memastikan tidak ada aksi pencurian mobil seperti yang viral di media sosial.
“Bukan pencurian, jadi informasi dari Tebet atau Pulogadung dia bawa mobil mengebut diteriaki maling hingga dikejar,” kata Ahsanul saat dihubungi, Senin (24/1).
Ahsanul mengatakan, korban dikejar karena dianggap ugal-ugalan di jalan raya. Saat kendaraan korban berhasil dihentikan, langsung terjadi pengeroyokan.
Akibat insiden ini, korban dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan polisi, mobil yang dibawa korban ternyata milik sendiri, bukan curian seperti yang dituduhkan.(jabarekspres.com)