JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sejumlah wilayah Kota Jambi, masuk kategori rawan banjir. Setidaknya, ada 22 kelurahan di Kota Jambi menjadi daerah rawan terjadi bencana banjir.
Untuk menangani hal itu, Kabid SDA Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius mengatakan, tahun ini pihaknya mendapat alokasi dana yang sama dengan tahun lalu.
Total, ada Rp25 miliar yang dialokasikan dari APBD Kota Jambi 2022 untuk menangani banjir.
"Fokus kita ke depan adalah penanganan 19 titik banjir, serta memperbaiki aliran di 9 anak sungai di Kota Jambi. Kita ubah sasaran menjadi pengurangan titik genangan," terangnya, belum lama ini.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Jambi Maulana, Luncurkan SIGA untuk Wujudkan Kesetaraan Gender
Baca Juga: MotoGP Amerika Serikat Dimulai Hari Ini
Beberapa spot yang dibangun tahun lalu akan dilanjutkan tahun ini. Pihaknya juga bekerja sama dengan provinsi dan BWSS VI.
"Harapannya bisa membantu menangani persoalan genangan ini. Karena pendanaannya cukup besar, sehingga butuh kerjasama dengan beberapa pihak. Jika hanya mengandalkan APBD Kota Jambi saja kita tidak akan mampu," pungkasnya.
Pihdak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Jambi, sebelumnya menyebutkan, titik rawan banjir terbanyak di Kecamatan Danauteluk dan Pelayangan.
Kepala DPKP Kota Jambi, Feriadi mengatakan, selain dua lokasi tersebut, titik rawan banjir juga terdapat di Kecamatan Telanaipura.
Baca Juga: Beli Video Syur Dea OnlyFans, Marshel Widianto Ngaku Salah Usai Diperiksa Polda Metro
Baca Juga: Rieta Amalia Ibu Nagita Slavina Gugat Cerai Basuki Widjaja di Pengadilan
Penyebab banjir di Kota Jambi disebabkan oleh tingginya air Batanghari. Lalu hujan deras yang menjadikan banjir akan merendam beberapa kelurahan tersebut.
Feriadi memastikan ketika hujan deras dengan durasi lebih dari dua jam membuat beberapa perumahan terendam.
"Kenali Besar ada beberapa perumahan seperti Kembar Lestari yang sudah beberapa kali memakan korban," lanjutnya.
Kemudian di daerah Perumahan Kota Berindah, pada akhir 2020 dengan deras hujan berdurasi 4 jam. Jelutung, Palmerah, Sukakarya, dan Kenaliasam Bawah serta Kenaliasam Atas juga menjadi daerah yang rawan banjir.
Baca juga: Ditinggal Salat, Motor Pegawai Toko Material Bangunan Hilang
Baca juga: MotoGP Amerika Serikat Dimulai Hari Ini
Ada ketidak seimbangan anak sungai dengan parit-parit di Kota Jambi. Beberapa tahun terakhir parit jalan memang sudah diperbaiki, dan drainase-drainase di dalam Kota Jambi bagus.
Jadi saat curah hujan turun, air akan lancar dari jalan-jalan. Tetapi perbaikan tersebut tidak diimbangi dengan daya tampung anak sungai.
Anak sungai di Kota Jambi sebagian sudah diturab, dan dibersihkan akan lancar. Namun beberapa anak sungai masih belum diturab yang mengakibatkan tingginya sedimen.
"Endapan dari tanah yang mengakibatkan sungai menjadi dangkal, ada yang terhimpit tumbuhan. Ini yang perlu komunikasi yang baik antara SDA dalam Dinas PUPR, dan BWSS,” tukasnya. (zen)