JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABUNGO, JAMBI - Sejumlah Datuk Rio dari 17 Kecamatan se Kabupaten Bungo, bersama tim PKK, studi banding ke Pulau Jawa. Mereka beralasan, keberangkatan ini merupakan program meningkatkan kapasitas Rio.
Dari informasi yang dihimpun Jambi Independent, ada 141 Desa di Kabupaten Bungo, dan 70 lebih desa yang sudah menyatakan berangkat dan sudah mendaftarkan diri. Mereka berangkat juga menggunakan anggaran, bersumber dari Dana Desa (DD).
Tak tanggung-tanggung, iuran tersebut mencapai belasan juta rupiah perdesa. Iuran tersebut diperuntukkan untuk akomodasi selama di sana, termasuk ongkos pulang pergi, penginapan dan makan. Dan itu diluar uang saku.
Ketua Forum Datuk Rio Kabupaten Bungo, Ziyadi ketika dikonfirmasi membenarkan jika dalam waktu dekat ini ada Rio (Kades, red) dan isteri, berangkat studi banding ke Pulau Jawa.
"Tujuannya ke Surabaya. Besok sudah ada yang pergi melalui bandara Jambi ," kata Ziyadi.
Dikatakan Ziyadi, tidak semua Rio yang ada di Bungo bakal pergi mengikuti kegiatan ini. Saat ini, yang sudah mendaftar jumlahnya dibawah 100 Rio, sekitar 77 orang .
"Tidak semua TP PKK juga yang ikut, ada yang Rio nya saja," kata Ziyadi lagi.
Ziyadi juga membenarkan studi banding ke Surabaya, merupakan program meningkatkan kapasitas Rio. Setiap dusun atau desa memberikan iuran sebesar Rp 4,5 juta perorang.
"Jika perginya dua orang atau lebih, maka langsung ditambah Rp 4,5 juta saja. Rp 4,5 juta di luar tiket pesawat," ungkap Ziyadi yang juga merupakan Datuk Rio Tebingtinggi .
Kepala Dinas PMD Kabupaten Bungo, Taufik Hidayat mengatakan, para Datuk Rio diizinkan berangkat, karena ada anggaran peningkatan kapasitas untuk menambah pengetahuan. Kegiatan studyli banding itu, untuk menambah ilmu para Datuk Rio.
"Bukan berarti yang dibilang berplesiran atau jalan-jalan. Jadi mereka pelatihan dan melakukan studi tiru atau studi banding, bisa dibawa ilmunya ke desa mereka sesuai pulang dari sana. (mai/enn)