Kalah di Pemilu, Diajak Gabung ke Pemerintahan Jokowi, Sandiaga Uno ke Dahlan Iskan: Inovasi Baru

Selasa 05-04-2022,16:32 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Uno mengaku ada inovasi baru perpolitikan di Indonesia.

Ini setelah dirinya diajak oleh Presiden Joko Widodo untuk bergabung dengan pemerintahannya, usai kalah di Pemilu.

Sandiaga menceritakan hal tersebut kepada mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam sebuah podcast di kanal YouTube DI's Way.

"Menurut saya itu tentunya suatu inovasi ya, belum pernah ada Pemilu yang kalah jadi bagian dari pemerintahan," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengatakan, usai Pemilu 2019 berakhir, dirinya sempat melakukan diskusi dengan Jokowi. Mereka membagas mengenai bagaimana saling berkontribusi membangun bangsa ke depan.

"Dan waktu itu memang dari pertama Pak Presiden sudah memiliki satu konsepsi di mana kita bersatu semuanya," sambungnya.

Mendengar ajakan itu, Sandiaga Uno mengaku sangat mengapresiasi ajakan dari Presiden Jokowi.

Sandiaga Uno mengatakan hal tersebut merupakan suatu inovasi baru di Indonesia saat kubu yang menang mengajak kubu yang kalah bergabung di kabinet pemerintahan.

Meski begitu, Sandiaga Uno mengaku sempat menolak ajakan dari Jokowi untuk bergabung ke dalam kabinet pemerintah.

Hal itu lantaran dirinya sudah tidak lagi mempunyai sumber daya dan sumber dana pribadi yang proper.

Setelah berhasil kembali menata bisnisnya, Jokowi kembali menagih janji andiaga Uno pada akhir 2020.

Pada saat itu tidak ada alasan lagi untuk Sandiaga menolak tawaran bergabung ke dalam kabinet pemerintahan karena bisnisnya pun juga sudah kembali membaik meskipun adanya pandemi Covid-19.

"Kalau di bisnis ada inovasi, ini diperpolitikan juga ada inovasi gitu loh," ucapnya menambahkan.

Sehingga dengan begitu ia meminta untuk berada di luar pemerintah terlebih dahulu untuk menata kembali bisnisnya.

"Pada saat itu tidak ada alasan lagi dan beliau (Jokowi) langsung perintahkan gitu ke Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," tukasnya.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait