JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Penerapan Instruksi Wali Kota Jambi, terkait penunjukkan lima SPBU yang berada di Jalan Lingkar Selatan dan Lingkar Barat Kota Jambi, untuk melayani truk batu bara, CPO hingga angkutan perkebunan lainnya, rupanya membuat sopir dan pihak SPBU bingung.
Seperti yang terjadi di SPBU Jalan Lingkar Selatan. Salah satu sopir angkutan CPO merasa heran. Saat hendak mengisi BBM solar subsidi dilarang. Padahal, pada instruksi Wali Kota Jambi, mereka diperbolehkan.
“Ntah kayak mano, di pengumuman katanya boleh. Tapi pas ke SPBU malah dak biso. Spanduknya juga dak dipasang,” kata seorang sopir truk muatan CPO, Sabtu 2 April 2022. Dia menilai, rasanya percuma instruksi tersebut diterapkan.
Sementara itu, pengurus SPBU di Jalan Lingkar Selatan, Monica mengaku hal ini juga menjadi dilema bagi mereka. Sebab, berdasarkan aturan yang ada, memang angkutan CPO dilarang mengisi BBM solar khususnya yang bersubsidi.
Baca Juga: Pedagang di Kota Jambi Merasa Terbantu dengan Pasar Bedug
Baca Juga: DPD Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Jambi Berbagi
“Sebab memang aturanya begitu, makanya tidak kita berikan. Kecuali yang non subsidi,” kata Monica. Tidak adanya spnaduk terpasang di SPBU nya, lantaran belum diambil pihaknya. Sehingga belum terpasang. Namun tak berselang lama, spanduk khusus sudah terpasang.
Mengenai instruksi tersebut pula, memang diakui Monica terdapat peningkatan antrean kendaraan angkutan sebagaimana yang dimaksud di SPBU nya. Kini, SPBU nya itu pun harus buka 24 jam untuk melayani pembelian. “Tetap kita batasi 40 liter 1 truk, dan itu kita data kita catat nomor platnya,” timpal Monica.
Lanjutnya, angkutan yang telah mengisi di SPBU nya ini tentu tidak dapat mengisi ulang kembali di tempat yang sama pada hari yang sama. Namun jika angkutan tersebut mengisi kembali di SPBU lainnya, itu merupakan hak sopir angkutan.
“Tentu tidak bisa dua kali ngisi di sini. Namun jika mereka isi di SPBU lainnya, khususnya di lima SPBU yang ditunjuk, itu tentu bukan kewenangan kita lagi. Lagian kalau mau isi lagi, tentu mereka juga yang rugi nantinya, karena harus mengantre kembali,” terang Monica.
Baca Juga: Mulai Senin Besok, Jam Kerja ASN Muarojambi Dikurangi
Baca Juga: Slurrrp! Segarnya Es Jelly Serut untuk Buka Puasa..
Sementara mengenai antrean, pihaknya selalu mencoba untuk mengurainya. Terbaru yakni dengan diberikannya mobil khusus yang dapat melakukan pengisian secara mobile menghampiri angkutan-angkutan yang mengantre. “Mobil ini dikirim dari Pertamina pasca kedatangan Dirut Pertamina,” timpalnya.
Ditanya apakah pihaknya kerap mendapatkan intimidasi dari para supir yang akan mengisi BBM, Monica menampiknya. Hanya saja memang, pihaknya kerap mendapatkan intimidasi dari pihak-pihak luar. “Ya biasalah. Tapi selama kita sudah sesuai dengan aturan, penyaluran dan pengisiannya, kita tetap berani,” jelasnya.
Menurutnya, terjadinya antrean di beberapa SPBU lantaran jadwal pendistribusian BBM terkadang meleset dari jadwal seharusnya. “Misalnya seharusnya pagi, tapi tahu-tahu datangnya tengah malam. Inilah yang saya rasa menyebabkan antrean,” pungkasnya. (zen)