JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Kian bertambah, kini sudah ada tiga investor yang siap membangun jalan khusus batu bara di Provinsi Jambi. Memungkinkan, dengan masuknya investor tersebut, jalur khusus akan segera dibangun. Artinya, permasalahan yang disebabkan karena batu bara ini segera teratasi.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, sudah ada tiga investor yang menawarkan untuk pembangunan jalan khusus truk batu bara di Jambi. Diantaranya yakni PT Putra Mulya Properti, kemudian PT Inti Trirta dan PT LAM.
Baca Juga: Kisruh Dirut RSUD Kol Abundjani Bangko, Komite Medik: Jangan Samakan Kami dengan Anak SD
“Investor ini yang akan memaparkan kepada Pemprov Jambi dihadapan gubernur Jambi terkait pembangunan jalan khsusu batu bara itu,” kata dia, Rabu (2/1).
Lanjutnya, pemaparan tersebut terkait teknis dalam pembuatan jalur khusus tersebut dari pusat pengambilan batu bara di Kabupaten Sarolangun sampai ke pelabuhan di Talang Duku, Kabupaten Muarojambi. “Nanti kita akan menghadirkan semua unsur forkopimda, bagaimana kekuatan dari investor untuk membangun jalan khusus batu bara,” tambahnya.
Kata Johansyah, paling lambat akhir Februari ini, tiga calon investir tersebut telah memaparkan di hadapan Gubernur Jambi dan unsur forkopimda lainnya. Pemprov Jambi akan terbuka kepada semua investor yang siap membangun jalan khusus tersebut.
Baca Juga: Gas 3 Kg Paling Tinggi Rp 21.800 Pertabung
“Apakah nanti lewat jalur darat atau jalur sungai, nanti akan terlihat saat para investor memaparkan itu, dan di situ kita bisa melihat dan menilai kemampuan dari investor yang siap memabangun jalan khusus itu,” tambahnya.
Dari pemaparan serta jalur lintas yang akan dillalui, Pemprov Jambi akan menilai dan memilih investor terbaik dalam membangun jalan khusus itu. “Secepatnya akan terealisasi, karena masih ada kajian lebih dalam lagi,” sebutnya.
Menurut Johansyah, untuk memiliki investir nantinya bukan karena tingginya nilai investasi, tapi karena efektivitas dalam membangun jalan yang akan dilalui truk batu bara nanti.
“Jadi kita mengedepankan efektivitasnya, bukan karena dia mampu memberikan nilai yang besar. Tapi efektif atau tidak dan masuk di akal saat membangun jalan itu,” tandasnya. (slt/rib)