JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI- Setelah sempat diretas, kini Kabid Sistem Keamana Kominfo Jambi, Mawardi telah meminta bantuan dari BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk menguatkan sistem keamanan website.
Peretasan ini berupa Website Defacement (merubah tampilan website), jadi tidak ada data-yang hilang. Menurutnya pelaku hanya ingin menunjukkan kebolehan, dan tidak ditindak lebih lanjut. Sebab tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
"Untuk kasus ini tidak ada data yang hilang, hanya tampilan nya saja yang berubah jadi tidak begitu ada kerugian," katanya, Jumat (15/10). Untuk saat ini pelaku belum dapat diidentifikasi data diri dan lokasinya, tapi pihaknya telah mengantongi dan memblokir IP (Internet Protocol) pelaku tersebut untuk sementara.
Menurut laporan dari tim teknis, pelaku telah menanamkan backdoor (mekanisme untuk membobol sistem dan jaringan) sejak 29 September. Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan BSSN untuk menutup celah bagi peretas dan rutin bekerjasama untuk melakukan pengecekan sistem keadaman, dan perbaikan secara bertahap tiap tahun.
"Saat ini kami telah meminta bantuan dari Badan Siber dan Sandi Nergara untuk menguatkan sistem," ujarnya. Selain website Pemprov, beberapa kasus lain sempat terjadi di Pemkab Muarojambi dan Batanghari. Untuk website milik Pemkab Muarojambi sedang dalam perbaikan. Lain hal dengan Pemkab Batanghari hanya ada kerentanan namun belum sempat dibobol.
Dia menambahkan, pada 20 Mei lalu Provinsi Jambi telah resmi meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber, adalah hasil kerjasama Pemprov Jambi dan BSSN. Diharapkan dengan lahirnya tim ini dapat mengatasi insiden-insiden sibernetik di Provinsi Jambi.
Saat ini kata dia, SDM Jambi di bidang sibernetik masih sangat kurang. Hal ini tidak menutup kemungkinan terbukanya lowongan kerja baru. Yang pasti pihaknya telah berkoordinasi dengan BKD agar memprioritaskan penerimaan pegawai di Bidang IT. (mg13/rib)