JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Hasil yang diraih Provinsi Jambi dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, rupanya belum memuaskan bagi Gubernur Jambi Al Haris. Pasalnya, ada beberapa cabor yang diandalkan, justru gagal meraih emas.
Di antaranya yakni cabor dayung. Pada PON sebelumnya mereka menyumbang emas, namun kali ini tak ada emas yang di dapat. “Pelatihnya ada dari nasional, atletnya juga ada di pelatnas tapi kok gak ada emas. Itu yang membuat saya bingung,” sebut Haris, Jumat (15/10).
Kata dia, sebelumnya dayung Jambi menargetkan 4 emas. “Kok bisa dayung yang tadinya menargetkan emas, tapi malah nol. Ini ada apa,” tambahnya.
Gubernur akan melihat masalah yang terjadi, hingga prestasi dayung menurun. Padahal pada PON XIX di Jawa Barat tahun 2018 lalu, cabor ini menyumbang emas yang cukup banyak. Meski demikian, dia tetap memberikan apresiasi kepada atlet lainnya yang telah meraih emas.
Di PON XX Papua ini, peringkat Jambi naik dari yang sebelumnya 23, kini menjadi peringkat 18. “Cuma kita merasa ada cabor yang berpotensi kok tak dapat emas, dayung saja yang saya kecewa,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk dia menyebutkan untuk janji bonus bagi atlet yang meraih medali tersebut akan dibagikan langsung, setelah atlet sampai di Jambi. “Nanti akan kita evaluasi lagi, apa yang sebenarnya terjadi,” tandasnya.
Diketahui, untuk memberangkatkan atlet ke PON XX Papua, sudah pemerintah sudah mengeluarkan anggaran yang sangat besar. Ada Rp 12,5 miliar yang dianggarkan. Terbesar pembelian tiket pesawat, satu orangnya dijatah Rp 10 juta untuk pembelian tiket.
“Kalau secara rincinya kita belum dapat, karena juga belum ada rekapannnya. Jadi kita belum bisa kasih,” kata Reonaldi Plt Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi.
Setiap peserta dua kali naik pesawat dengan transit, dari Jambi ke Jakarta, kemudian dari Jakarta ke Papua. Sementara untuk atlet yang diberangkatkan ada kurang lebih 100 atlet ke Papua. Sehingga, kurang lebih untuk keberangkatan atlet menghabiskan Rp 1 miliar lebih termasuk official dan pelatih.
Kemudian, uang tersebut juga digunakan untuk perlengkapan lainnya, seperti fasilitas, kemudian jaket dan lain sebagainya. Menurutnya, dari total yang dianggarkan, tidak akan habis, uang tersebut masih ada silfa. “Pasti kan ada yang tak terpakai dan itu dikembalikan ke khas daerah,” tambahnya.
Kemudian Ketua KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan mengatakan, memang perlunya adanya perubahan dan evaluasi ke depannya. Kata dia, ada beberapa catatan yang harus diperbaiki, salah satunya atlet dayung, kemudian cabor lainnya yang dievaluasi.
“Kita akan perbaiki kelemahan itu, sehingga kedepannya bisa maksimal dengan baik,” kata dia. Dia menyebutkan, di PON XX Papua ada 22 cabor olahraga yang dipertandingkan, 12 diantaranya meraih medali. Dia memberikan kontribusi untuk Jambi dengan perjuangan yang sangat luar biasa. “Tapi memang kita perlu latihan lagi, dan pelatih yang memberikan semangat,” tambahnya.
Kata dia, saat ini peringkat Jambi di PON XX Papua naik menjadi peringkat 18 dari sebelumnya peringkat 23 di PON XIX Jawa Barat. Jambi berhasil meraih 6 medali emas, kemudian 10 medali perak dan 13 medali perunggu, dengan total 29 medali. (slt/rib)