Setiap anak pasti ingin membahagiakan keluarga dan orang tua. Termasuk Melisa Try Andani (Imel). Sebagai peraih emas pada PON XX Papua dalam cabor wushu, dia tentu bakal diganjar bonus besar.
Imel sangat bersyukur, keluarganya selalu ada untuknya. Mendukung keputusannya untuk menekuni bela diri. Di balik itu semua, dia juga tak lupa orang lain yang berjasa padanya.
Dia ingat betul dengan para guru-guru bela dirinya. Baik di karate, atau wushu. Beberapa disebutkannya, saat berbincang dengan Jambi Independent, baru-baru ini.
“Sensei Paisal dan Taroni Zebua,” sebutnya. Dua orang ini kata dia, pelatih karatenya dulu. Mereka pula lah yang menganjurkannya untuk ikut wushu. Pelatihnya di wushu pun, yaitu Ari dan Rudi, jadi orang yang berjasa baginya.
“Orang yang berjasa harus diingat,” kata dia. Karena baginya, tanpa kehadiran mereka, dia bukan apa-apa sekarang. Dua pelatih wushunya itu lanjut Imel, tak hanya melatih teknik.
Mereka juga mengajarkan nilai-nilai bela diri, ketulusan, agar bisa menjadi orang baik. “Mereka selalu membimbing mulai dari teknik, hingga kebajika,” kenang Imel.
Di atas itu semua kata dia, keluarga tetap nomor 1. Ini juga yang membakar semangatnya. Jangan sampai mengecewakan orang-orang yang percaya padanya. Sang kakak misalnya. Wanita bernama Venny Anggrainy itu, mengaku bangga adiknya mengharumkan nama Jambi.
Walau Imel sudah sering ikut pertandingan, kekhawatiran tetap ada padanya. Takut adiknya kenapa-kenapa. “Khawatir, apalagi kalau melihat dia kena pukul, kena tanding,” cerita Venny ke Jambi Independent, sambil menambahkan kalau Imel memang sudah tomboy dari kecil. Seingat dia, Imel adalah wanita yang setia. Solid. “Kita selalu kompak,” kata dia.
Kembali ke Imel. Sekarang, dia sedang menunggu pencairan bonus emasnya. Sudah banyak yang berjanji. Nilainya pun tak kecil. Tentu saja, Imel sudah ada bayangan bakal diapakan uang itu.
“Yang pasti benerin rumah,” kata wanita ini. Kamarnya sekarang, sering bocor kalau hujan deras. Harus pindah tempat, biar tak kebahasan. Selain itu, meningkatkan rumah agar bisa lebih lega dari sekarang. Yang terutama lagi, niatnya untuk mengumrohkan kedua orang tuanya. (tamat)