MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Berbagai macam polemik ditemukan tim gugus tugas penanganan Covid-19 dalam melakukan pemberian vaksin kepada masyarakat yang masuk dalam target vaksinasi di Kabupaten Tanjab Timur. Kendala di lapangan tersebut diantaranya penolakan dari masyarakat.
Seperti terjadi di Kecamatan Nipahpanjang, terdapat sekitar puluhan siswa SD di wilayah belum di vaksin. Orang tua atau wali murid siswa tersebut belum mengizinkan anaknya divaksin.
Helmi Agustinius, Camat Nipahpanjang mengatakan, dalam pemberian vaksin di wilayah tersebut memang kerap ditemukan kendala dilapangan yaitu terkait adanya penolakan warga yang belum mau untuk divaksin.
"Untuk di Kecamatan Nipahpanjang memang ada 99 orang siswa SD umur 6 sampai 11 tahun yang belum di vaksin karena belum mendapat persetujuan dari orang tua atau wali muridnya," ucapnya.
Baca Juga: Tidak Ada Jabatan Kades di Tanjab Timur Diisi Pjs
Baca Juga: Wali Kota Jambi Fasha Serahkan Honor RT Triwulan Pertama
Dirinya menjelaskan, dari 99 orang siswa tersebut, ada orang tua dari salah satu siswa yang menolak keras agar anaknya tidak divaksin.
Saat ini, untuk siswa di Kabupaten Tanjab Timur yang belum divaksin, mereka mengikuti pelajaran secara Daring. "Bahkan ada pernyataan dari salah satu orang tua siswa yang siap anaknya berhenti dari sekolah yang ada di wilayah kami jika memang masih diharuskan vaksin ketika mengikuti pelajaran tatap muka," ungkapnya.
Helmi juga menuturkan, hal ini menjadi tantangan untuk pemerintah kecamatan setempat agar bisa mencari solusi terbaik untuk penyelesaian permasalahan tersebut.
"Kami dari tim medis dan pihak terkait terus berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada orang tua siswa yang belum mau anaknya divaksin. Mudah-mudahan bisa ada penyelesaiannya dan orang tua siswa tersebut bisa memahami manfaat dari vaksin ini sehingga anaknya bisa menerima vaksin, agar bisa kembali mengikuti pelajaran secara tatap muka," tuturnya.
Baca Juga: Lapak Bangunan PKL di Atas Drainase di Jelutung Masih Berdiri
Baca Juga: Wali Kota Jambi Fasha Serahkan Honor RT Triwulan Pertama
Sementara itu, penolakan untuk di vaksin juga ditemukan di Kecamatan Kualajambi. Dari kendala di lapangan yang ditemukan, ada salah satu warga yang menolak untuk divaksin bahkan sempat melontarkan kalimat bernada ancaman kepada petugas yang ingin melakukan vaksin pada saat itu.
Taufiq Kurniawan, Camat Kualajambi saat dikonfirmasi terkait hal ini menyebutkan, saat melakukan vaksinasi secara door to door, petugas di lapangan ada menemukan penolakan dari salah satu masyarakat yang bisa dikatakan karena terpancing emosi sesaat.
"Ada salah satu masyarakat kita yang menolak untuk di vaksin saat petugas mendatangi rumahnya dan sempat terlontar kalimat dari yang bersangkutan akan menyiapkan parang. Tapi itu mungkin luapan emosi sesaat saja, buktinya sampai saat ini tidak ada terjadi sesuatu hal apapun," sebutnya.