JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabar duka menyelimuti dunia pers. Mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono meninggal dunia pada pagi hari ini, Selasa (1/2) di RSPP Modular, Jakarta Barat.
Ketua PWI Atal S Depari membenarkan kabar duka tersebut.
BACA JUGA : Kabar Duka, Mantan Ketua PWI Pusat Margiono Tutup Usia
"Iya, kami juga menyampaikan dukacita yang mendalam," kata Atal dikutip dari JPNN.com, Selasa (2/1).
Dia menyebutkan Margiono merupakan sosok ketua yang bijak dan humoris selama memimpin PWI.
"Saya tidak pernah melihat beliau itu tidak senyum dan tertawa. Jadi, kami di bawah beliau itu juga senang," kenangnya.
Dia juga mengungkapkan, dirinya sempat menghubungi Margiono untuk menanyakan perihal kehadiran beliau di Hari Pers Nasional yang akan diadakan di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Beliau (Margiono, red) bilang beliau sehat dan akan hadir di HPN bersama istrinya. Namun, lima hari yang lalu baru dapat kabar beliau dibawa ke RS," ungkap Atal.
Tak hanya itu, Atal mengaku sering menghubungi Margiono untuk meminta pendapat terkait berbagai hal.
"Saya sering menghubungi beliau. Bisa ngadu apa saja dengan beliau. Banyak hal yang kami teladani dari beliau," ucap Atal dengan suara terbata-bata.
Di dunia kerja, jelas Atal, sosok Margiono dikenal sangat kritis dengan tulisan-tulisannya.
Salah satu karya jurnalistiknya pernah menggegerkan tanah air di ujung pemerintahan rezim Orde Baru. Majalah D&R miliknya menyajikan cover story tentang Pak Harto dengan sampul gambar Presiden Soeharto berpakain raja dalam kartu King.
"Beliau juga yang mendorong uji kompetensi wartawan, bengkel jurnalistik di Indonesia," pungkasnya.
Atal juga mengaku, pihaknya akan memberikan anugerah Lifetime achievement untuk sosok Margiono di puncak HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sosok Margiono atau yang akrab disapa MG sendiri sudah terdaftar menjadi anggota sejak 25 Oktober 1993 silam dan sampai puncaknya, dia terpilih sebagai ketua umum PWI pada tahun 2008.
Bahkan, pria kelahiran Tulungagung itu kembali dipercaya untuk memimpin organisasi pers tertua di Indonesia ini untuk periode keduanya dari 2013 hingga tahun 2018 kemarin.(mcr8/jpnn)