JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Tenda darurat untuk penanganan kasus Covid-19, di Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi tak terpakai. Awalnya tenda di halaman depan rumah sakit plat merah itu, untuk Unit Gawat Darurat (UGD) pasien Covid-19. “Belum sempat digunakan. Cuma kita siagakan saja jika kasus melonjak tinggi,” kata Fery Kusnadi Dirur RSUD Raden Mattaher Jambi, Minggu (10/10).
Dia menyebutkan, tak terpakainya tenda darurat tersebut, karena rumah sakit masih bisa menampung pasien Covid-19. Kata dia, untuk mendirikan tenda tersebut tak ada kata mubazir, karena itu hanya disiagakan saja.
“Kan itu tidak ada uangnya untuk mendirikan itu. Itu hanya dipasang untuk mengantisipasi jika terjadi ledakan, kita sudah siap,” tambahnya. Rencananya tenda tersebut akan kembali dicabut dan dikembalikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi.
Pihak rumah sakit juga telah berkirim surat ke BPBD. “Karena ini aset mereka, jadi kita minta mereka untuk membukanya,” sebutnya. Sebelumnya, tenda darurat untuk pasien Covid-19 akan difungsikan jika kasus Covid-19 meningkat. Di dalam tenda tersebut, sudah disiapkan Ac, kemudian tempat tidurnya. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik.
Selain itu, Fery menyebutkan, pihaknya juga akan membuka tempat atau ruangan Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) untuk pasien Covid-19. Sebelumnya, tenda darurat tersebut didirikan seiring dengan meningkatkan kasus Covid-19 di Provinsi Jambi. Tenda darurat tersebut baru saja di pasang pada Minggu (4/7) lalu.
Tenda tersebut untuk memisahkan pasien Covid-19 dengan pasien biasa. Ini untuk pisahin triase di Unit Gawat Darurat (UGD)nya. Nantinya untuk pemeriksaan pasien yang memiliki gejala Covid-19 akan dperiksa di tenda darurat tersebut, sehingga untuk pelayan UGD untuk pasien non Covid-19 tidak terganggu. Sehingga penularan Covid-19 di semakin luas. (slt/rib)