JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Jambi - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara memimpin rombongan Satgas COVID-19 dan Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, melakukan tinjauan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci dan Dinas Kesehatan Kota Sungaipenuh.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, H. Khairil beserta anggota Komisi IV lainnya. Rombongan diterima langsung Kadis Kesehatan Kota Sungaipenuh Zulfikri dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Badri Ahmad beserta staf.
Pinto mengatakan kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka meninjau kondisi terkini, menggali informasi dan persoalan-persoalan yang dihadapi dinas kesehatan dalam menangani COVID-19 dan percepatan vaksinasi.
Berbagai persoalan yang disampaikan mulai dari persoalan aset Rumah Sakit Umum (RSUD) Mayjen H.A. Thalib yang semulanya aset pemerintah Kabupaten Kerinci, namun sekarang telah dihibahkan menjadi aset Pemerintah Kota Sungaipenuh.
Hal ini menurut Pinto menjadi salah satu pemicu terjadi carut marut dalam penanganan COVID 19 di dua daerah tersebut serta kerterbatasan personil medis, obat-obatan dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Pada kunjungan tersebut, Pinto yang juga selaku Ketua Satgas COVID-19 DPRD Provinsi Jambi juga meninjau gudang vaksin pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, dimana disaksikan langsung proses penyimpan vaksinnya telah sesuai standar yang ada pada suhu 5 derajat celsius dan dikelola secara profesional oleh pihak dinas kesehatan.
Namun mereka mengharapkan penambahan jumlah vaksin yang diberikan karena kondisi sekarang tidak sesuai antara target yang akan divaksin dan jumlah vaksin yang dikirim.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Badri Ahmad mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi dan rombongan Komisi IV DPRD Provinsi Jambi.
Badri Ahmad juga berharap persoalan yang telah disampaikan dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan kebijakan dalam penanganan COVID-19 dan percepatan vaksinasi ini.
Senada disampaikan Kadis Kesehatan Kota Sungaipenuh, Zulfikri, selain persoalan asset, tenaga medis, peralatan dan obat-obatan. Mereka juga mengharapkan agar dapat dibantu alat PCR untuk wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh karena saat ini setiap sampel yang terpapar COVID-19 hanya dikirim ke Labkesda Provinsi Jambi, dan hasilnya baru keluar satu minggu kemudian. "Bahkan ada kejadian pasiennya sudah meninggal dan hasilnya juga belum keluar, kata Zulfikri.(*)