JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Program Pangan Dunia (WFP) mengungkapkan, sekitar 40 persen populasi di wilayah Tigray, Ethiopia, kekurangan makanan.
Relawan sempat memberikan bantuan selama beberapa bulan untuk mencegah kelaparan.
Namun, tidak ada lagi bantuan yang mencapai Tigray sejak pertengahan Desember 2021.
Banyak yang mengurangi jumlah makanan setiap hari untuk menjaga pasokan bahan pangan.
“Hampir 40 persen orang Tigray menderita kekurangan pangan yang ekstrem setelah 15 bulan konflik,” tulis WFP yang dikutip dari Reuters, Jumat (28/1).
Bukan hanya warga Tigray sekitar 5,5 juta jiwa, penduduk di wilayah Afar dan Amhara juga terkena dampak perang.
Akibatnya, 9 juta orang mengalami kekurangan makanan.
Sebelumnya, terjadi konflik antara pemerintah Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga Tigray mengungsi ke wilayah lain di Ethiopia dan Sudan. (mcr9/jpnn)