Minum Kopi Bisa Bikin Tubuh Lemas, Ternyata Ini Penyebabnya

Sabtu 29-01-2022,21:56 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - MINUM KOPI bisa menjadi pembangkit mood atau moodbooster karena kandungan kafein di dalamnya. Tetapi, kafein juga dapat mempengaruhi masing-masing orang secara berbeda, tergantung pada kebiasaan konsumsi kopi.

Profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di University of Washington Mark Stein mengatakan kafein dalam jangka pendek memang membantu memberikan perhatian dan kewaspadaan. Kafein membantu beberapa tugas kognitif, dan membantu meningkatkan energi.

“Tetapi efek kumulatif atau dampak jangka panjang memiliki efek sebaliknya,” katanya seperti dilansir dari Seattle Times, Kamis (16/9).

Bagian dari efek paradoks kafein dihasilkan dari apa yang oleh para peneliti disebut sebagai tekanan tidur. Sehingga memicu rasa kantuk seiring berjalannya hari.

“Sejak kita bangun, tubuh kita memiliki jam biologis yang mendorong kita untuk kembali tidur di kemudian hari,” katanya.

Seorang ahli saraf di Universitas Johns Hopkins yang mempelajari tidur, Seth Blackshaw, mengatakan para peneliti masih mempelajari tentang bagaimana tekanan tidur terbentuk di dalam tubuh. Akan tetapi sepanjang hari, sel dan jaringan kita menggunakan dan membakar energi dalam bentuk molekul yang disebut adenosin trifosfat, atau ATP.

Saat ATP itu dikeluarkan, sel kita menghasilkan bahan kimia yang disebut adenosin sebagai produk sampingan. Adenosin itu terus mengikat reseptor di otak, membuat kita lebih mengantuk.

Secara kimiawi, memang kafein terlihat cukup mirip dengan adenosin. Akibatnya, kafein bekerja untuk menekan sementara tekanan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga. Tapi sementara di satu sisi, adenosin terus menumpuk di dalam tubuh.

“Begitu kafein habis, maka kita mendapatkan tekanan tidur yang sangat tinggi, dan Anda harus membayarnya kembali,” kata Blackshaw.

Faktanya, satu-satunya cara untuk meredakan dan mengatur ulang tingkat tekanan tidur yang tinggi adalah dengan tidur. Pada akhirnya, konsumsi kafein yang terus menerus bisa berdampak negatif pada siklus tidur, yang juga akan membuat kita merasa lebih lelah.

“Jika Anda kurang tidur dan stres, dan Anda mengandalkan kafein untuk memperbaikinya, itu hanya badai yang sempurna untuk solusi jangka pendek yang akan memperburuk keadaan dalam jangka panjang,” katanya.

Kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah atau menyebabkan dehidrasi. Keduanya dapat membuat kita merasa lebih lelah dan cepat mengantuk

Seorang peneliti klinis yang mempelajari tidur di University of Alabama di Birmingham Christina Pierpaoli Parker, mengatakan jika Anda merasa lesu di sore hari bahkan setelah minum kopi, solusinya mungkin adalah dengan mengurangi konsumsinya.

“Jangan meminumnya setiap hari, sehingga tubuh Anda dapat membersihkan kafein dalam sistem, dan kemudian secara bertahap menambahkannya kembali ke rutinitas Anda,” jelasnya. 

Sementara itu, jika Anda merasa kafein tidak lagi memberi dorongan energi, para ahli merekomendasikan untuk tidur siang, berolahraga atau duduk di luar dan mendapatkan paparan cahaya alami. Kesimpulannya, tidur yang cukup dan aktivitas fisik adalah intervensi paling tepat untuk mengatasi kantuk. Kafein hanya sekadar tambahan tetapi jangan sampai jadi ketergantungan.(jabarekspres.com)

Tags :
Kategori :

Terkait