JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Terbantunya faktor cuaca, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi menjadi berkurang di tahun ini. Sehingga saat ini, dua helikopter water bombing yang disiagakan di Provinsi Jambi telah dikembalikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni mengatakan, dua heli kopter water bombing yang dikembalikan tersebut karena kondisi dan situasi karhutla di Jambi tidak mengalami keparahan yang signifikan. Sehingga situasi dapat dikendalikan.
“Dua helikopter sudah kita kembalikan ke pusat, namun itu tetap kita siagakan jika sewaktu-waktu kondisi malah memperparah,” kata dia, Selasa (5/10).
Lanjutnya, saat ini sisa helikopter di Provinsi Jambi sebanyak lima unit, dua helikopter patroli dan tiga helikopter water bombing. Sisa helikopter ini masih standbay di bandara Sulthan Taha Jambi. Diketahui, untuk dua helipoter yang dikembalikan tersebut yakni jenis MI dan Tamov.
“Untuk sisanya ini masih dipertahankan hingga akhir Oktober ini, karena kalau semua dikembalikan, maka akan mempersulit. Karena sampai sekarang titik api masih terjadi,” tambahnya.
Kemudian, Bachyuni menyebutkan melihat situasi yang saat ini terjadi, memungkinkan status siaga darurat karhutla di Provinsi Jambi tak lagi diperpanjang. Namun, untuk menentukan itu butuh evaluasi dan pendapat dari berbagai pihak. Sehingga tidak terhjadi hal yang diinginkan.
“Karena sekarang sudah mulai masuk wilayah di Provinsi Jambi sudah masuk awal musim hujan, tapu belum merata, makanya kita tetap siaga, karena di Tanjab Barat dan Tanjab Timur belum masuk musim kemarau,” jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk luasan lahan yang terbakar saat ini sebanyak 179,994 hektare lahan. Terbesar ada di Kabupaten Muarojambi ada sebanyak 61,2 heketare lahan. Kemudian Kabupaten Tebo sebanyak 29,75 hektare, selanjutnya di Kabupaten Tanjab Timur sebesar 26,184 hektare lahan, Kabupaten Tanjab Barat sebesar 22,19 hektare lahan yang terbakar.
Selanjutnya di Kabupaten Sarolangun ada sebanyak 11,5 hektare lahan yang terbakar, Merangin ada sebanyak 6 hektare lahan, kemudian Kabupaten Bungo ada sebanyak 10,17 hektare lahan yang terbakar. Selanjutnya di Kota Jambi juga ada 0,5 hektare lahan dan Kota Sungaipenug ada 0,5 hektare lahan. (slt/rib)