"Bisa bangun kereta cepat di Bandung. Bisa bangun Ibu Kota Negara. Lah, ini laut kami punya kontribusi tertinggi 37 persen untuk negara. Kalau alasan tidak ada uang, bagi kami ini tidak adil," katanya.
Baca Juga: Lihat Tante Atien Pakai Lingerie, Netizen Langsung Pengen...
Baca Juga: Ketua JoMan Minta Denny Siregar Stop Perpecahan: Psikopat Lama-lama Bangsa Ini!
Saadiah mencatat ada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang berada di dalam Provinsi Maluku, yakni WPP-714, WPP-715, dan WPP-718.
Maluku memiliki potensi tangkapan ikan sebesar 4,7 juta ton per tahun atau 37% dari total nasional. Namun, saat ini masyarakat Maluku baru dapat menjaring 543 ribu ton ikan per tahun.
Ambon New Port diproyeksikan meningkatkan hasil tangkapan ikan menjadi 750 ribu ton per tahun. Potensi terbesar adalah ikan pelagis termasuk di dalamnya ikan tuna, tongkol, cakalang, teri, dan kembung.
"Maluku ini kami orang yang paling baik se Indonesia. Tidak pernah bilang mau kibarkan bendera," kata Saadiah.
BACA JUGA : Heboh Warga Temukan Mayat Perempuan di Sungai Kawasan Jelutung
BACA JUGA : Udang Segar Berhamburan di Jalan, Setelah Mobil L300 VS Truk di Muarasabak
"Tidak pernah bilang mau merdeka. Kalau hari ini tidak ada uang. Waduh, mana Presiden itu. Mana menteri Marves itu. Benar-benar kami ditipu, ini pembohongan ini," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji membangun Pelabuhan Ambon Baru atau Ambon New Port untuk mendukung LIN. Pembangunan Groundbreaking-nya dijanjikan mulai dilakukan pada November 2017.
Sayangnya, janji Jokowi hanya isapan jempol belaka. Pembangunan Ambon New Port batal. Menko Luhut Binsar Pandjaitan beralasan lokasi pembangunan Ambon New Port terdapat gunung api bawah laut dan ranjau bekas peninggalan perang dunia ke-2. (*)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id, dengan judul Ambon New Port Mangkrak, Saadiah Uluputty: Kami Orang Maluku Ditipu, Pembohong!