JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kualatungkal, Jambi - Jalan penghubung antar Kecamatan Betara dan Kualabetara kondisinya sangat memperihatinkan. Hal itu akibat mobilisasi angkutan yang membawa hasil perkebunan sawit milik PT. Pelda, yang berlokasi di Parit Tagi, Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kualabetara, Kabupaten Tanjab Barat.
Mirisnya, kondisi ini diperparah di saat musim penghujan di sejumlah titik bak kubangan sapi, padahal jalan lintas Betara-Kualabetara ini merupakan satu-satunya akses masyarakat mengangkut hasil pertanian.
Ibrahim Cening, Kepala Desa Suaklabu sangat menyesalkan janji manager PT. Pelda yang hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan memperbaiki jalan yang kondisinya rusak parah tersebut. Apalagi kesepakatan yang dibuat tersebut bersama wakil Bupati Tanjab Barat tapi masih belum juga terealisasi.
"Kami akan terus pantau, mereka (pihak perusahaan) ketika lewat di jalan kami, biasanya di malam hari dan memintai pertanggungjawaban dari mereka untuk memperhatikan dan menyampaikan ke pihak yang berwenang," ujar Kades, Jumat (28/01/2022).
Sementara itu, kekesalan yang sama juga diutarakan Sugeng, Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Suaklabu, ia mendesak pihak PT. Pelda segera merealisasikan perbaikan jalan yang rusak berat, terutama di wilayah Desa Suaklabu dan sekitarnya sesuai kesepakatan.
"Kami minta perusahaan segera menindaklanjuti hasil MoU yang telah disepakati, agar masyarakat dapat menikmati perbaikan jalan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat hasil dari pertemuan kemarin," tandasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil kesepakatan pertemuan yang dilakukan di kantor Bupati Tanjab Barat yang ditanda tangani oleh manajer PT. Pelda dan Wabup Tanjab Barat terhitung 24 Januari 2022, PT. Pelda menyanggupi memperbaiki kerusakan dan pemeliharaan jalan lintas Kecamatan Kualabetara dan Kecamatan Betara. (rul)