JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Aksi pawang hujan di ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Minggu 20 Maret 2022 berbuntut panjang.
Tak hanya menyoroti soal Rara si pawang hujan. Namun di media sosial juga meributkan soal pemerintah yang masih percaya pawang atau dukun.
Dari berbagai cuitan yang beredar, kini sebuah akun Twitter dengan nama Ben @bonniewir mendadak viral.
Ini setelah si pemilik akun diduga sengaja mengubah atau memplesetkan bunyi Sila Pertama Pancasila. Ia memplesetkan bunyi tersebut setelah mengomentari cuitan terkait ajang pawang hujan motoGP.
Baca Juga: Masyarakat Serbu Operasi Pasar Migor Koperasi Mitra Wilmar
Baca Juga: Masyarakat Serbu Operasi Pasar Migor Koperasi Mitra Wilmar
Postingan Ben @bonniewir tersebut berawal dari membalas cuitan akun Amrullah Akadhinta @AmrullahAK dan akun Rama Abu Athar @sumadiwiria. Ini terkait aksi ritual pawang hujan pada ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Minggu 20 Maret 2022.
Sebelumnya @AmrullahAK menulis: "Lagaknya mau masuk era industri 4.0. Ada hajatan, masih minta bantuan dukun/pawang. Profesi yang 1400 tahun lalu udah diingetin bahayanya sama Rasulullah."
Cuitan itu kemudian dibalas oleh @sumadiwiria: "Padahal jelas2 melanggar sila pertama pancasila."
Kemudian, Ben @bonniewir menimpalinya: "Oiya bener," cuit Ben @bonniewir sambil memposting foto atau gambar Sila Pertama Pancasila yang telah diubah bunyinya.
Baca Juga: 3 Bujang Buntu Terekam Kamera CCTV Mencuri Meteran PDAM di Telanaipura
Dia mengunggah foto Sila Pertama Pancasila yang telah diubah atau diplesetkan bunyinya itu pada 20 Maret 2022.
Seperti diketahui Sila Pertama Pancasila berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Namun oleh Ben @bonniewir diubah atau diplesetkan menjadi: "Dilarang Nyewa Pawang Hujan"
Begitu melihat postingan foto Ben @bonniewir, akun @sumadiwiria kembali membalas dan mengingatkan: "Ati2 ntr ada yg gak suka dikira menghina Pancasila bro.."
Baca Juga: Prihatin Minyak Goreng Langka, BEM UI: Pak Jokowi, Rakyatmu Terbunuh!
Baca Juga: Cek, Harga Emas 24 Karat di Pegadaian 22 Maret 2022: Cetakan Antam Turun, UBS Naik
Beberapa jam kemudian, akun C!reng Black @Awahirun menulis: "Jelas ini menghina Pancasila bukan lg kata dikira.."
Belum diketahui apa motif Ben @bonniewir mengubah bunyi Sila Pertama Pancasila tersebut.
Yang pasti, postingan itu kini telah dihapus oleh Ben @bonniewir.
Bahkan Ben @bonniewir juga langsung mengganti akunnya menjadi privat.
Baca Juga: Minyak Goreng Mahal, Mahasiswa Turun ke Jalan, Ini Tuntutan Mereka
Baca Juga: Simak Caranya, Cetak Berkas Adminitrasi Kependudukan di Dukcapil Muarojambi Sudah Bisa
FIN melihat sudah ada tanda gembok dengan tulisan: Tweet ini dilindungi.
Meski telah dihapus, ada sejumlah netizen yang lebih dulu mengcapture postingan Ben @bonniewir tersebut.
Alhasil, unggahan yang dihapusnya masih bisa dilihat banyak orang.
Warganet marah atas tindakan Ben @bonniewir mengubah bunyi Sila Pertama Pancasila.
Baca Juga: Siap-Siap, Eselon II Pemkab Muaro jambi Segera Dirombak
Baca Juga: ASN Jadi Korban Pecah Kaca di Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun
Mereka menyebut Ben @bonniewir telah menghina Pancasila sebagai lambang Negara.
"Hanya krn tidak suka dg Pawang Hujan, beraninya anda merubah Sila Pertama dari Pancasila. Anda @bonniewir berKTP mana? tanya @ta_muhyiddin seperti dikutip FIN pada Senin 21 Maret 2022.
Akun @ELBenny_10 menambahkan: "Wiih.... @DivHumas_Polri @CCICPolri ini ada editor handal, sampai Pancasila pun diedit oleh si @bonniewir."
Warganet meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo turun tangan mengusut kasus penghinaan ini.