JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Kemarahan Wanta juga disampaikan kepada istrinya, Kadek Setyawati. Ia masih emosi meski sudah membacok Jupriadi hingga tewas.
“Nyai selingkuh buin, ngaku sing, lamen sing lakar matiang (Kamu selingkuh lagi, mengaku tidak, kalau tidak ngaku akan saya bunuh),” kata Wanta kepada sang istri.
Saat itu pelaku langsung mengambil pisau kecil, secara membabi buta menusuk tubuh istrinya sampai 32 kali tusukan. Sang istri pun dilarikan ke RS Premagana, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.
Kapolsek Sukawati, Kompol Made Ariawan P membenarkan motif Nengah Wanta membacok Jupriadi dan istrinya karena kecurigaan mereka selingkuh.
“Hal tersebut sempat diketahui melalui rekaman percakapan antara istri pelaku dengan korban 1 (Jupriadi, red),” ungkapnya.
Sebelumnya, Migran Care menemukan penjara pribadi di belakang kediaman Bupati Langkat Terbit Perangin Angin.
Di dalamnya terdapat 40 orang pekerja yang ditahan di dalam jeruji besi pribadi tersebut.
Menurut dugaan temuan Migran Care, para pekerja diduga tidak mendapatkan perlakuan baik.
Meteka tidak mendapat makanan layak saji, tidak mendapatkan upah gaji yang sesuai atau bahkan tidak digaji.
Mereka diduga mendapat perlakuan penganiayaan, dan penyiksaan kepada para tahanan pekerja sawit itu.
Dalam perkembangannya, Polda Sumatera Utara telah memeriksa 11 orang terkait temuan itu.(fin)
DPR RI Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat
Rabu 26-01-2022,11:56 WIB
Kategori :