JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI JAMBI – Celetukan yang diposting pegawai di salah satu perguruan tinggi di Jambi, Dedek Kusnadi pada akhir tahun lalu berbuntut panjang. Dikabarkan, ia saat ii telah dilaporkan ke Polresta Jambi, oleh sejumlah sopir truk batu bara, yang menilai celetukkannya ada fitnah terhadap profesi sopir batu bara.
Baca Juga: 54 Pemuda Diduga Berandalan Bermotor Diamankan Satreskrim Polresta Jambi
Salah satu perwakilan Aliansi sopir batu bara Jambi, Barhen mengatakan bahwa, pihaknya melaporkan Dedek Kusnadi pada Minggu, 26 Desember lalu.
"Pelaporan ini dilakukan karena adanya video viral yang dibuat dan kami anggap memuat fitnah dengan kata yang tidak pantas terhadap sopir batu bara ini," kata Barhen, Selasa (25/1) kemarin.
Dijelaskan Barhen, bahwa laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh penyidik, sebanyak 2 orang dari perwakilan supir batu bara yang melapor sudah diambil keterangan. Sementara itu, mengenai kemungkinan mediasi, Barhen menyebut pihaknya terbuka untuk melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Dirreskrimsus, Kapolres Merangin dan Kapolres Batanghari Diganti, Ini Penggantinya
"Kita kan manusia biasa pasti bisa lah untuk memaafkan, memang sampai sekarang belum ada pertemuan atau mediasi yang dilakulan antara kami dengan terlapor ini, cuma kami terbuka untuk kemungkinan iti," jelasnya.
Perwakilan supir angkutan batu bara yang melapor ini kata Bahren, menginginkan agar terlapor dapat melakukan permintaan maaf dihadapan awak media.
"Agar kita tahu, bahwa terlapor memang sungguh-sungguh meminta maaf kepada kami yang tidak terima atas perkataan dia," tuturnya.
Sementara itu, Dedek Kusnadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, apa yang diucapkannya dalam video itu merupakan hal spontan yang sama sekali tidak dia rencanakan.
"Itu saya spontan, namun juga saya sudah membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada seluruh elemen yang merasa tersinggung atas ucapan saya itu," kata Dedek.
Dedek juga menyebut , bahwa dirinya sudah berdamai dengan kelompok pengendara angkutan yang ada di Pijoan dan mengaku kaget saat mendapat undangan klarifikasi dari penyidik.
"Kalau mereka menuntut saya minta maaf dihadapan awak media, saya siap melakulannya karena memang saat itu saya spontan namun tidak ada kesengajaan sama sekali," tandasnya. (dra/zen)