Puluhan Kelurahan di Kota Jambi Rawan Banjir, Akibat Anak Sungai dan Parit Tak Seimbang

Selasa 22-03-2022,08:41 WIB

JAMBI. JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebanyak 22 kelurahan yang ada di Kota Jambi menjadi daerah rawan terjadi bencana banjir. "Terbanyak adalah di Kecamatan Danau Teluk, dan Pelayangan," ujar Feriadi, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Jambi.

Kelurahan-kelurahan dalam Kecamatan Telanaipura, lalu Kelurahan Buluran, Teluk Kenali, Sijenjang, Kasang, Jambi Timur, Legok, dan Danau Sipin.

Penyebab banjir di Kota Jambi disebabkan oleh tingginya air Batanghari. Lalu hujan deras yang menjadikan banjir akan merendam beberapa kelurahan tersebut.

Feriadi memastikan ketika hujan deras dengan durasi lebih dari dua jam membuat beberapa perumahan terendam.

Baca Juga : Mobil Pegawai Diskominfo Sarolangun Dipecah Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Baca Juga : Latih Mental dan Disiplin, Rupbasan Jambi Gelar Latihan Menembak

"Kenali Besar ada beberapa perumahan seperti Kembar Lestari yang sudah beberapa kali memakan korban," lanjutnya.

Kemudian di daerah Perumahan Kota Berindah, pada akhir 2020 dengan deras hujan berdurasi 4 jam. Jelutung, Palmerah, Sukakarya, dan Kenaliasam Bawah serta Kenaliasam Atas juga menjadi daerah yang rawan banjir.

"Sebagian besar korban kalau di daerah kolam, kerambah akan sangat terasa," lanjutnya.

Ada ketidak seimbangan anak sungai dengan parit-parit di Kota Jambi. Beberapa tahun terakhir parit jalan memang sudah diperbaiki, dan drainase-drainase di dalam Kota Jambi bagus.

Baca Juga : Mulai dari Kesehatan dan Kecantikan, Ini 7 Manfaat Konsumsi Rebusan Air Kelapa

Baca Juga : Tak Terduga, Ini 7 Manfaat Konsumsi Telur Puyuh untuk Kesehatan

Jadi saat curah hujan turun, air akan lancar dari jalan-jalan. Tetapi perbaikan tersebut tidak diimbangi dengan daya tampung anak sungai.

Anak sungai di Kota Jambi sebagian sudah diturab, dan dibersihkan akan lancar. Namun beberapa anak sungai masih belum diturab yang mengakibatkan tingginya sedimen.

"Endapan dari tanah yang mengakibatkan sungai menjadi dangkal, ada yang terhimpit tumbuhan. Ini yang perlu komunikasi yang baik antara SDA dalam Dinas PUPR, dan BWSS,” tukasnya. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait