JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Muarasabak, Jambi - Musibah naas yang merenggut lima nyawa pekerja tongkang atau kapal barang milik di PT. Kurnia Tunggal (KT) yang terjadi pada Minggu (23/1) lalu masih dalam proses penyelidikan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Tanjab Timur AKBP Andi M Ichsan dilokasi kejadian.
Kapolres menjelaskan, usai kejadian pihaknya bersama Syahbandar, Camat serta dokter yang langsung menangani pasien turun kelokasi. Untuk mencari informasi serta memastikan apa penyebab dari kejadian yang dialami oleh para korban.
"Hasil dari pemeriksaan, diduga korban meninggal karena keracunan CO2, keterangan ini kami peroleh dari dokter yang melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan hal ini, kami masih harus mendalami dan melakukan penyelidikan mendalam," jelasnya.
Untuk pemilik kapal sendiri, hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan untuk dimintai keterangan. Polres Tanjab Timur juga bekerjasama dengan pihak Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan kelayakan kapal serta muatan kapal itu sendiri.
Dalam kejadian ini pula pihaknya belum bisa menetapkan tersangka, pihaknya masih akan mendalami terkait kelayakan serta pemilik kapal dan siapa-siapa saja pekerja di kapal tersebut.
"Kita masih mengumpulkan data-data yang kita perlukan dalam penyelidikan kasus ini. Kita juga masih butuh langkah-langkah dalam proses penyelidikan," ungkap Kapolres.
Untuk diketahui, kelima korban meninggal tersebut masing-masing bernama Candra (45), Wahyu (30) dan Ibrahim (33). Ketiganya merupakan warga Kelurahan Nipahpanjang I, Kecamatan Nipahpanjang yang berprofesi sebagai Satpam di PT. KT. Sementara untuk dua korban lainnya yaitu Anwar (55) dan Anton (30). Keduanya juga warga Kelurahan Nipahpanjang I.
Selain itu, terdapat satu orang masih dalam perawatan di Puskesmas Nipahpanjang, yakni Diki Joko Saputra (24) yang merupakan Manager PT. KT Harapan Nipahpanjang dan satu orang sakti atas nama Tomi Bagus Setiawan (25) yang menjabat sebagai Wakil Manager PT. KT harapan. (pan)