JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Meski kekurangan ruangan kelas belajar, namun penambahan ruangan belum bisa dilakukan oleh pihak MIN Kota Jambi.
Hal tersebut lantaran tak adanya ruangan kosong yang tersedia di sekolah tersebut. Kepala MIN Kota Jambi, Suyatno mengatakan bahwa, lahan yang ada di sekolahnya sudah dipenuhi oleh bangunan dan tak lagi tersisa untuk penambahan bangunan.
“Lahan kosong tidak ada lagi, jadi memang belum bisa ada pembangunan. Sementara itu, juga harus ada kajian terlebih dahulu dalam penambahan kelas,” ujarnya.
Sebab, kata dia untuk mengusulkan tidak bisa langsung saja. Harus melalui prosedur yang berlaku. Ditambah lagi, ketiadaan lahan membuat pihaknya kesulitan untuk mengusulkan tambahan ruang.
Baca Juga: Pengacara Minta Keringanan Hukuman Terdakwa Pemalsuan KTP-El
Baca Juga: KPK Resmi Nyatakan Banding atas Putusan Pengadilan Tipikor Jambi
Untung saja, kata dia saat ini ada sistem daring yang akhirnya membuat murid di sekolahnya dapat mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya.
Sebagaimana diketahui, sebelum pandemi memang pihaknya memberlakukan sistem shift. Diketahui bahwa murid kelas 1 hingga 6, sekolah tersebut hanya memiliki 19 ruang kelas belajar.
Untuk pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas 6, menurutnya dilakukan di ruangan Aula. Sehingga semuanya mampu tercover dan tetap belajar tatap muka menyeluruh.
Baca Juga: Tes Urin! 5 Supir Truk Batu Bara Positif Narkoba
Baca Juga: Lihat Kondisi Suci Penyandang Disabilitas, Ini yang Dilakukan Mensos RI Risma
“Supaya tetap prokes selama pandemi, kita tempatkan siswa kelas 6 di ruangan aula, karena di sana ruangan besar. Jadi tidak perlu dibagi sistem shift, dan bisa mendapat pembelajaran seccara keseluruhan,” tandasnya.(tav/zen)