JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Ada 400 prajurit Bataliyon 142/KJ dilepas ke Papua untuk pengamanan dan menjaga satu kesatuan NKRI di Papua. Bagi prajurit siap bertempur, namun di sisi lain, ada beban keluarga, baik anak maupun istri yang ditinggalkan selama satu tahun tugas.
Tugas ini merupakan kepercayaan pimpinan dalam satuan, yang menjadi kebanggaan dalam diri. Dari tugas mulia yang dijalankan, ada rasa sedih yang menyelibuti sebagian dari prajurit yang meninggalkan istrinya.
Seperti yang dirasakan oleh Kopda Aptoni, salah satu prajurit Bataliyon 142/KJ yang siap berangkat ke Papua. Hanya doa yang bisa diminta oleh keluarga dan anak istri dirumah selama menjalankan tugas.
“Karena ini sudah menjadi tugas kami dalam satuan, hanya doa yang bisa kami minta supaya bisa pulang lagi ke Jambi dengan selamat,” kata dia, Rabu 16 Maret 2022.
Baca Juga: Juni, Provinsi Jambi Siap Ubah Status Pandemi Menjadi Endemi
Baca Juga: Proyek RS H Abdurrahman Sayuti Terlambat, Kontraktor Didenda
Setahun tugas di Papua, tentu ini menjadi tugas utama, namun dari keluarga yang ditinggalkan tentu ada rasa rindu yang mendalam, apalagi anak-anak yang ditinggalkan. Kopda Aptoni juga meninggalkan satu anak perempuan yang baru saja duduk di kelas satu sekolah dasar.
“Rindu pasti, tapi kita tetap saling kabar. Meski di sana untuk komunikasi sulit untuk mendapatkan signal,” kata dia.
Sementara itu, Meliati sang istri salah satu dari prajurit Bataliyon yang tengah hamil besar harus ditinggalkan sang suami bertugas ke Papua. Dia sadar, saat melahirkan nanti anaknya tak bisa disaksikan oleh ayahnya langsung.
“Beberapa hari lagi paling lahir, paling nanti video call untuk memberi kabar. Mudahan di sana ada signalnya,” singkatnya. Dia juga berdoa kepada Tuhan agar selama tugas semua prajurit bisa kembali pulang dengan selamat. “Doa pasti kita kita selalu panjatkan, dan kami menanti kepulangan mereka,” sebutnya.
Baca Juga: Wali Kota Jambi Fasha Pastikan, Tidak Ada Masalah Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
Baca Juga: Subsidi Minyak Goreng Dicabut, di Jambi Harga Capai Rp25 Ribu/Kg
Mereka dilepas Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo dengan proses upacara. Dia berharap, semua pasukan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Kata dia, selama bertugas harap mewaspadai empat ancaman. Pertama, ancaman nyawa diri sendiri dan masyarakat Papua dari kelompok bersenjata. Ancaman politik, karena secara politik Papua tetap menginginkan untuk terpisah dari Indonesia.
Selanjutnya media sosial, karena ini berpengaruh dan harus berhati-hati. Dengan kemajuan teknologi semua masyarakat bisa menjadi kontributor media. Terakhir diplomasi, Negara RI dianggap tak adil pada rakyat Papua. Sehingga selama bertugas harus melaksanakan kegiatan dengan baik.