JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Pasca mengikuti rakor bersama ICLEI, yang merupakan organisasi berkonsen terkait dengan iklim di kota-kota dan dunia, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menyebutkan, saat ini kondisi iklim di Kota Jambi dalam kondisi baik.
Selaku koordinator Asia Tenggara, Kota Jambi sudah merasakan manfaatnya bergabung dengan ICLEI. Seperti bantuan dari Bank Pembangunan Jerman, untuk pembangunan sanitray landfill di TPA Talanggulo dengan nilai fantastis.
“Saat ini iklim kita sudah baik. Apalagi kita sudah punya alat AQMS sendiri dan keaktifan kita menciptakan blue sky atau langit biru. Kecuali efek karhutla dari kabupaten/kota lain, itu tidak bisa kita hindarkan,” sebut Fasha.
Hanya saja memang, selain karhutla lanjut Fasha, buruknya kualitas iklim maupun udara di Kota Jambi juga disebabkan kondisi emisi gas buang kendaraan bermotor. “Dari gas buangan itu sudah kita minimalisir. Tiap tahun ada uji gas emisi oleh Dishub dan DLH,” timpalnya.
Berkenaan dengan hal itu pula, semua mobil yang melintas di Kota Jambi, wajib untuk dites emisi. Jika nantinya kadar karbon kendaraan motor tinggi, maka petugas memberikan catatan.
“Baik tidak dahulu beroperasional, untuk diperbaiki sehingga menurun. Biasanya ini terjadi pada kendaraan berbahan bakar solar,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, DLH Kota Jambi menggelar uji emisi gratis kendaraan bermotor. Dikatakan Ardi, Kadis DLH) Kota Jambi, ini dilakukan untuk menjaga agar suasana perkotaan tetap sejuk dan tak banyak polusi. “Karena biasanya perkotaan itu polusinya 70 persen dari asap kendaraan," kata Ardi.
Sementara kendaraan yang tidak lolos uji emisi, kata Ardi akan diarahkan untuk segera melakukan servis secara berkala. Selain itu disarankan untuk mengganti bahan bakar, jika memang dipengaruhi oleh bahan bakar.
Menurutnya saat ini gas buang kendaraan bermotor untuk kota jambi belum begitu berpengaruh seperti di kota metropolitan. Karena di Kota Jambi masih banyak tanaman tumbuh untuk menyerap gas buang yang ada.
“Namun pada beberapa titik tertentu, gas buang sangat meningkatkan kualitas udara di Kota Jambi. Misalnya pada saat jam pergi kerja atau pulang kerja, banyak kendaraan bermotor yang keluar sehingga mempengaruhi kualitas udara,” sebutnya.
Pelaksanaan uji emisi ini akan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Sebab, ini salah satu cara untuk menjaga kualitas udara dari kendaraan yang lalu lalang di Kota Jambi. “Ini sudah menjadi kegiatan rutin ini, rencananya tahun depan akan kita anggarkan lagi,” ujarnya.
Ia mengatakan dari hasil pelaksanaan uji emisi tersebut akan dievaluasi. Tentunya nanti akan berefek pada kebijakana pemerintah, dalam menjaga lingkungan. "Bisa saja nanti akan ada kebijakan kendaraan yang tak lolos uji emisi tidak diperkenankan masuk ke Kota Jambi. Tapi itu belum," tukasnya. (zen/rib)