JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Video siswa-siswi pesta minuman keras di dalam kelas viral di sosial media. Pemeran dalam video berdurasi 15 detik itu dikabarkan siswa-siswi sekolah negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timut (NTT).
Dalam video berdurasi 15 detik itu, terlihat ada tiga siswi berpakaian seragam SMA di Kupang tengah mengonsumsi minuman keras dan merokok di sebuah ruangan kelas. Selain ketiag siswi tersebut, ternyata ada dua siswa.
Seorang siswa yang merekam, sedangkan seorang lagi sedang menuangkan minuman beralkohol. Selain menengggak minuman keras (miras) para siswi juga terlihat merokok.
Setelah ditelusuri, aksi tak terpuji para siswa dan siswi tersebut berlangsung di salah satu ruangan kelas SMK Negeri 2 Kupang.
Mereka yang ada dalam video pendek itu ternyata bukan hanya pelajar SMK Negeri 2 Kupang, tapi juga dari SMA Negeri 8 Kota Kupang.
Kepala SMKN 2 Kupang, Welem Kana mengakui perbuatan siswi-siswinya itu.
Dijelaskannya, ada dua siswanya berperan sebagai perekam dan mengisap rokok.
“Kejadian ini benar terjadi disalah satu ruang kelas kami pada Selasa (11/1),” ungkapnya dilansir timexkupang, Minggu, 16 januari 2022.
Welem mengaku sudah memanggil para orang tua pemeran video tersebut. Bahkan sudah memberi asesmen kepada siswa atas persoalan ini.
“Kita sudah panggil orang tua dan ternyata mereka ini memiliki keluarga yang bermasalah atau broken home sehingga membutuhkan penanganan yang mendalam,” katanya.
Dalam kasus ini, Welem menyebut, tidak memberikan sanksi bai para siswanya. Sebab jika hal itu dilakukan, bakal mengganggu psikologi anak. Jadi pihak sekolah memutuskan melakukan konseling.
“Kami melakukan pembinaaan karena dari sisi video viral saja mereka sudah dihakimi. Sanksi sosial sudah diterima para siswa. Namun sebagai lembaga pendidikan dengan tugas mendidik, kami akan konseling agar bisa mengubah karakter mereka ini,” ujarnya.
Diungkapkannya, dua siswinya masih duduk dibangku pendidikan kelas X. Selama masa pandemi, sekolah menyelenggarakan proses pendidikan secara online sehingga banyak anak-anak yang belajar dari rumah namun baru dibuka kembali tatap muka. Kejadian tersebut terjadi setelah istrahat dan melakukan hal-hal yang di luar dugaan.
“Anak-anak ini mungkin di luar sering mengomsumsi miras tapi baru ketahuan. Ini merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan karena fenomena akibat perkembangan zaman,” katanya.(fin)