JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO - Sehari setelah dilantik menjadi direktur Rumah Sakit Kol. Abundjani, dr. Sephelio langsung tancap gas dengan melakukan sidak terhadap pelayanan rumah sakit tersebut, Rabu (8/9) malam, sekitar pukul 23.00.
Ruangan pertama yang ia sidak, yakni ruangan transfusi darah di lantai 2. Di sana, ia mendapati dua petugas jaga baru terlihat keluar dari dua ruangan yang berbeda, setelah mantan Kepala Puskesmas Pematang Kandis ini membuka pintu yang terbuat dari kaca.
Ia menyayangkan kenapa keduanya tidak kelihatan dari luar pas jam jaga dan menduga keduanya saat itu sedang tidur. Namun mereka menyangkal.
"Kami tadi tidak tidur pak. Kalo ada pasien biasanya kami keluar kalo dipanggil," sanggah salah satu dari mereka yang mengaku sudah enam tahun bertugas.
Kemudian dr. Sephelio bertanya lagi kepada keduanya. Salah satunya mengenai stock darah, yang selama ini selalu menjadi persoalan tersendiri bagi keluarga pasien yang hendak mendapat tindakan medis.
Khusus hal ini, Sephelio menekankan agar jangan ada tindakan medis yang terkendala, gara-gara belum ada ganti stock darah.
"Jangan anda tunggu orang mati, darah itu dibutuhkan kalo dokter sudah tandatangan. Kalau ada, ya kasih aja. Jangan anda tunggu stock pengganti ada dulu," tegasnya.
Di lantai bawah pada bangunan yang sama, ia juga mendapati dua petugas jaga yang kelihatan baru bangun dan segera ia berikan teguran.
Sidak lalu dilanjutkan ke ruang kebidanan dan ruang radiologi. Di ruang kebidanan tampak pintu terkunci dari dalam, namun segera dibuka saat tau orang nomor satu di RSUD datang.
Sementara di ruang radiologi, dia harus mengetok pintu hingga beberapa kali, sampai harus menunggu sekitar dua menit untuk bertatap muka dengan dua petugas jaga.
"Kita santai saja buk, saya maunya ini berubah. Kalo ibuk cuma tidur di sini enak ibuk di rumah aja. Jaga ya jaga, bukan pindah tidur di sini," ucapnya.
Terakhir, dia menuju ruang IGD. Di sana, ia cukup lama berdialog dengan dokter jaga dan perawat. Ia lantas menyinggung soal hak tenaga medis yang kerap jadi masalah. Ia memastikan hak tenaga medis tidak akan diganggu.
"Hak anda, kami tidak akan ganggu. Tapi ingat kewajiban harus dijalankan,” tegasnya mengakhiri.
Untuk diketahui, sidak dilakukan dengan didampingi Chaidir, salah satu dewan pengawas RS yang juga baru diangkat sebulan belakangan bersama beberapa pegawai struktural RSUD. (min/enn)