JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Asisten Operasi Panglima TNI, Mayjen TNI Syafruddin, dan rombongan periksa kesiapan operasi Satgas Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya, Satuan Organik Kewilayahan Papua 2022, di Mayonif R 142 Rabu 9 Maret 2022.
Tiba di Markas Batalyon Infanteri Raider 142/Kesatria Jaya, Asops Panglima TNI menerima hormat jajar dari Dinas Jaga Kesatrian dan Laporan serta paparan Danyonif R 142/KJ Letkol Inf Esnan Hariyadi tentang kesiapan personel yang akan berangkat ke Papua berjumlah 400 prajurit.
"Satgas ini akan melaksanakan tugas seperti Kodim dan Koramil melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial selama sembilan bulan di wilayah Papua," kata Esnan.
Sebelumnya, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Asops Panglima TNI dan rombongan, serta dimohon memeriksa secara fisik kesiapan Yonif R 142/KJ, yang akan melaksanakan tugas satuan organik papua dan berpesan kepada prajurit Yonif R 142/KJ untuk menyerap pembekalan dari Dosen Universitas Indonesia.
"Selamat datang kepada Asops Panglima TNI di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, selaku Danrem saya sampaikan bahwa Yoni R 142/KJ sudah siap untuk melaksanakan tugas satuan organik di Papua," jelas Brigjen Supriyono.
"Latihan sudah kami lakukan semaksimal mungkin, prajurit juga sudah siap menerima pembekalan dari Dosen UI, mari kita laksanakan pesan Bapak Kasad. Jangan biarkan Prajurit menyiapkan sendirian," tutupnya.
Sementara, Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Syafruddin sebelum melakukan pemeriksaan kesiapan personel maupun materiil pasukan Yonif R 142/KJ di lapangan hijau Batalyon bersama rombongan, berharap kehadiran prajurit Satgas di daerah penugasan dapat membantu kesulitan atau memberikan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat sekitar dengan tidak bersifat arogan.
"Target utama Panglima TNI adalah berangkat 400 orang dan kembali pun demikian dengan berhasil melaksanakan pembinaan teritorial, sehingga masyarakat dapat merasakan bahwa TNI betul-betul membantu masyarakat Papua,’’ ujar Syafruddin.
Lebih lanjut Asops Panglima TNI mengatakan bahwa Satgas Satuan Organik Papua dengan tujuan untuk perkuatan Satuan Organik Papua dalam melaksanakan Binter di Daerah Operasi Papua, hingga satuan organik Papua pada saatnya nanti mencapai kekuatan mantab.
"Adapun titik berat atau fokus pada tugas Satgas Opster dengan mengedepankan Komsos kepada masyarakat khususnya tokoh- tokoh Papua untuk terwujudnya penguatan Nasionalisme, Persatuan, Kesatuan, NKRI, Pancasila dan UUD 45. Serta ajari mereka hal-hal yang aplikatif ke arah tujuan dan fokus penugasan," ujarnya.
Satgas akan melaksanakan Tugas Pokok Pengunaan kekuatan, bukan tugas - tugas Pembinaan Kekuatan. "Jangan ada lagi yang melaksanakan Pengamanan Perusahaan, Pam Pilkada, Ngeter dan lain-lain, sehingga keluar dari Tupoksi Satgas," tegasnya.
Opspur hanya boleh Patroli Pam Kedudukan Pos dan Pengendapan. Tidak boleh lagi Opspur jarak jauh yang malah merusak hasil Binter di wilayah.
Kata dia, jangan terpancing dengan aksi-aksi mereka, yang berdampak dengan adanya keributan dan pengungsian,yang potensial melanggar Ham.
Opster didukung dengan Ops Intel dan Opspur, Satgas Sat Organik fokus kepada Opster, Satgas Intel dilaksanakan Satgas Nanggala, Satgas Tempur dilaksanakan oleh Satgas lain atas perintah Panglima TNI.
“Kapan Satgas menginjakkan kaki di Daerah Operasi itu sudah masuk Tugas Operasi, bukan hanya di tahap ekploitasi," imbuhnya.