JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO - Status Kabupaten Merangin, saat ini cenderung bergerak positif. Setelah beberapa pekan melewati masa-masa PPKM pada level 4, dan kemudian level 3, saat ini Kabupaten Merangin memasuki PPKM level 2.
Setelah turun level, maka dipastikan tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat di malam hari. Para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pelaku usaha, sudah boleh berjualan lewat dari pukul 20.00. Namun, tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Untuk diketahui, wilayah yang sudah berada pada level 2 dalam Provinsi Jambi, per hari Selasa (8/9) yakni Kabupaten Merangin dan Sarolangun. Kota Jambi masih berada pada level 4, sementara itu yang lain masih berstatus level 3.
Menanggapi kondisi status Merangin saat ini, Bupati Merangin Mashuri, saat dibincangi disela-sela kegiatannya memantau vaksinasi untuk pelajar mengatakan, jangan hanya berupaya mempertahankan posisi ini.
"Untuk upaya kita saat ini bukan hanya untuk mempertahankan posisi level 2 ini. Tapi bagaimana kita berupaya keras untuk menurunkan lagi hingga ke level zona hijau," sebut Mashuri.
Dijelaskan Mashuri, untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah daerah menghimbau kepada seluruh pihak terutama pejabat daerah dan jajaran, agar berkomitmen mengikuti instruksi dari Mendagri. Ini agar tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, meski kegiatan masyarakat sudah ada yang diperbolehkan, namun tetap dengan 50 persen dari kapasitas yang ada.
"Mudah-mudahan dua minggu lagi kita rilis status Merangin. Maka saat ini seluruh kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi menyebarkan Covid-19, tetap kita cegah dan batasi. Contohnya hajatan sudah diperbolehkan, namun hanya 50 persen dari kapasitas ruangan dan dengan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Kabupaten Merangin, M Arif mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Merangin menunjukan pergerakan positif, sejak beberapa pekan terakhir.
"Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yakninya sebanyak 1.664 orang. Proses atau yang dirawat saat ini tinggal 30 orang. Kemudian selesai atau sembuh itu sebanyak 1.540 dengan kematian sebanyak 94 orang," ungkap M Arif. (min/enn)