Perasaan yang sama seperti saat Alves berpisah dari Messi di Barca pada musim panas 2016.
Uniknya, Messi pun merenda jalan seperti Alves, merasakan sensasi sebagai pemain Paris Saint-Germain (PSG).
Pemain tertua dalam skuad asuhan Tite kali ini tersebut pernah membela Les Parisien –julukan PSG– pada 2017–2019.
Alves pun berharap pesona Messi tak luntur meski sudah tidak lagi menjadi bagian skuad Brasil.
’’Lanjutkan lagi menciptakan sejarah di mana pun kamu pergi,’’ pesan Alves.
Ya, pesan seperti itulah yang diharapkan Alves.
Faktanya, belum pernah ada pemain asal Argentina yang hengkang dari Barca dan bisa bersinar di timnas setelah tak lagi berstatus pemain klub Catalan tersebut.
Javier Mascherano bahkan sudah pensiun dari timnas setelah out dari Barca.
Beda cerita dengan pemain-pemain Brasileiro –sebutan orang Brasil– yang meninggalkan Barca.
Misalnya, yang pernah dipersembahkan Malcom pada Olimpiade 2020 di Tokyo bulan lalu.
Golnya turut mengantarkan Brasil mengalahkan Spanyol 2-1 dalam final setahun setelah dirinya out dari Barca dan pindah ke Zenit Saint Petersburg.
Tekanan yang dihadapi Messi pun semakin berlipat dengan status Argentina sebagai tim pemenang Copa America 2020.
Apalagi, kemenangan Messi atas Brasil dua bulan lalu di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, masih menyisakan memori buruk bagi pemain Brasil.
Tapi, itu tak berlaku bagi Alves yang tak turun saat itu.
Bagi mantan bek kanan timnas Brasil Cafu, Messi akan selalu menjadi pemain paling disorot.
’’Selalu ada tekanan kepada Leo untuk memberikan permainan yang terbaik. Itu takkan berbeda dari masa ke masa,’’ sebut Cafu seperti dikutip laman TyC Sports.(JPC)