3. Teh Hijau Mengurangi Risiko Kanker Kulit Akibat UVB
Menurut American Academy of Dermatology, sekitar 9.500 orang di AS didiagnosis menderita kanker kulit setiap hari.
Sinar UV yang berbahaya, bahan kimia, dan racun yang memengaruhi DNA bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah penderita kanker kulit.
EGCG menawarkan efek pencegahan kanker dan membantu menekan pertumbuhan tumor.
Sebuah penelitian menunjukkan polifenol dalam teh hijau bisa digunakan sebagai agen farmakologis untuk mencegah gangguan kulit akibat sinar UVB matahari, seperti kanker kulit melanoma dan nonmelanoma serta photoaging.
Banyak penelitian lain menyimpulkan konsumsi teh hijau secara teratur bisa membantu mengurangi risiko kanker kulit pada tikus dan manusia. Namun, penelitian lebih lanjut tentang subjek manusia diperlukan.
4. Antioksidan Teh Hijau Membantu Mengatasi Penuaan dan Keriput Kulit
Kulit kita mulai keriput seiring bertambahnya usia. Serat kolagen dan elastin di kulit membuatnya terlihat montok dan halus.
Namun seiring bertambahnya usia, ini rusak, menyebabkan kulit terlipat dan berkerut.
Para ilmuwan menemukan ekstrak air teh hijau mengurangi kerusakan kulit, mendorong proses anti-kerut, dan menunda penuaan kolagen pada tikus.
Perawatan tannase ditemukan untuk meningkatkan aktivitas antioksidan teh hijau sehingga mengurangi kerutan.
5. Teh Hijau Melindungi Kulit di Sekitar Mata
Kulit di sekitar mata tipis dan sangat halus yang bisa mengakibatkan keriput dan menjadi berpigmen karena paparan sinar UV, stres, gaya hidup yang buruk, genetika, dan kurang tidur.
Sifat antioksidan, anti-inflamasi, pelindung UV, dan anti-kerut teh hijau bisa membantu melindungi kulit di sekitar mata dari pigmentasi, kerutan, dan kendur.(fny/jpnn)