JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, ANKARA - Di tengah perang antara Rusia dan Ukraina, banyak pihak yang mau mencoba menjadi mediasi antara keduanya.
Tak terkecuali Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pihaknya terus mencari solusi damai konflik di antara keduanya.
Namun hingga kini, tak kunjung membuahkan hasil. Hal ini diperkuat dengan masih dilakukannya invasi Rusia ke Ukraina.
Terhitung hingga Sabtu 5 Maret 2022, sudah memasuki hari kesepuluh invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Baca juga: Rusia Hentikan Serangan ke Ukraina, Tapi Kok Malah Dibilang Seperti Ini
Belum ada menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. Namun demikian, Erdogan dikabarkan tetap berusaha menjadi juru damai.
Apalagi Erdogan memiliki hubungan baik dengan kedua kepala negara tersebut, Rusia dan Ukraina.
Hari ini, Sabtu (5/3), juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin mengungkapkan bahwa Erdogan akan meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi.
Pemimpin Partai AKP itu juga berencana menawarkan jadi tuan rumah pembicaraan damai kedua negara, gagasan yang sudah diabaikan kedua belah pihak sebelumnya.
Baca juga: Republik Chechnya Dukung Rusia Serang Ukraina
"Kami fokus pada langkah-langkah apa yang dapat kami ambil di sini untuk membawa kedua pihak ke meja perundingan dan untuk meyakinkan pihak Rusia (untuk berhenti)," kata Kalin.